Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Script Radio - Dukungan Australia untuk Program HIV di Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Dukungan Australia untuk Program HIV di Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Nurlan Silitonga, Prison Advisor, HIV Corporation Program for Indonesia

Download file MP3

 


 

MUBAROK: Dukungan Australia kepada program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 12 tahun. Untuk periode 2008-2015, Australia menyediakan bantuan hingga A$100 juta melalui Kemitraan Australia Indonesia untuk HIV/AIDS.

Australia berketetapan untuk terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam upayanya menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia.

Kegiatan-kegiatan yang mendapat dukungan Australia antara lain, promosi kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang baik, peningkatan perencanaan dan riset, dukungan kepada Komisi Penanggulangan AIDS dan dukungan kepada masyarakat madani termasuk kelompok berisiko tinggi yang hidup dengan HIV/AIDS agar aktif dalam pengambilan keputusan.

Salah satu kegiatan yang didanai dan dilaksanakan melalui Kemitraan Australia Indonesia itu adalah pelayanan kepada para penghuni lembaga-lembaga pemasyarakatan atau biasa disingkat lapas di Jawa dan Bali, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Dr Nurlan Silitonga adalah Prison Adviser atau penasihat untuk penjara dari HCPI atau HIV Cooperation Program for Indonesia.

DR NURLAN SILITONGA: Prinsip kita utama adalah, kalau untuk program di lapas, HIV/AIDS, kita itu bermitra dengan Depkumham, dengan Dirjenpas.

MUBAROK: Menurut Dr Nurlan, saat ini ada sekitar lima puluh empat lapas yang diharapkan mendapat prioritas pelayanan HIV/AIDS.

DR NURLAN SILITONGA: Nah, dari lima puluh empat itu, diharapkan juga ada layanan antara dua puluh sampai tiga puluh lapas dan rutan, bisa memberikan layanan ataupun memberikan akses untuk layanan testing HIV termasuk pengobatan di lapas dan rutan tersebut.

Dari duapuluh, tigapuluh, ini diharapkan, sekarang ini ya, sudah kita mendukung mencoba ada enam lapas rutan bisa memberikan layanan methadone. Kemudian setelah itu kita juga mengharapkan, idealnya, di lapas itu punya layanan komprehensif dari pencegahan sampai pengobatan dan perawatan untuk orang-orang yang dengan HIV/AIDS.

MUBAROK: Apa sih sebetulnya program methadone itu?

Program methadone itu adalah salah satu program yang ditujukan untuk, sifatnya, harm reduction, mengurangi dampak dari penggunaan narkotika, khususnya heroin di sini.

Methadone itu membantu mereka menjadi lebih produktif. Mereka bisa bekerja, mereka bisa bersosialisasi. Tetapi methadone memang tidak, saat ini, membantu mereka stop menggunakan narkotik.

Yang jelas, pasti methadone itu legal, methadone itu bisa dikontrol orangnya, dan supaya itu sekarang terus diupayakan oleh pemerintah, tidak hanya di lapas, tetapi ada di puskesmas, ada juga di rumah sakit.

MUBAROK: Selain program methadone di lapas itu, program apa lagi?

DR NURLAN SILITONGA: Selain methadone ada program layanan akses untuk testing HIV, layanan counselling, layanan edukasiya, itu, dan ada juga misalnya untuk complementary therapy, gitu. Jadi, mereka itu diajari tentang refleksi, diajari tentang acupressure, meditasi, sehingga nap-napi di situ bisa punya keterampilan.

Kedua napi-napi itu bisa saling membantu, karena layanan kesehatanannya sudah minim, setidaknya dengan meditasi, dengan belajar pernafasan, gitu ya, mereke menjadi lebih nyaman lah dengan segala keterbatasan layanan kesehatan yang mereka terima.

MUBAROK: Diperkirakan sekitar tiga-puluh-tiga juta orang di dunia saat ini hidup dengan HIV/AIDS, lima juta diantaranya berada di Asia dan Pasifik.

Australia berketetapan untuk bekerja sama dengan tetangga dekatnya di kawasan, termasuk Indonesia, guna mencapai Millenium Development Goal keenam yaitu untuk memberantas HIV/AIDS dan bekerja sama menciptakan akses universal terhadap pencegahan, dukungan, perawatan dan pengobatan HIV hingga 2010.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS tentang jumlah penduduk Australia. Jawaban yang benar adalah A: 22 juta jiwa, dan pemenangnya adalah: BENY HIDAYAT dari Magetan; HANNAH, Depok; ULIN dari Pontianak, CHRISTIAN DEWANTO, Flores; dan IVAN BASTIAN dari Yogyakarta.

Di Australia, ada yang disebut negara bagian dan ada juga teritori. Pertanyaan quiz untuk periode September 2009 adalah sebagai berikut: Ada berapakah negara bagian di Australia? Apakah A.6 atau B.8?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 30 September 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Agustus 2009
RS090838