Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Kerja Sama Pelatihan Keselamatan Penerbangan

Transkrip program Radio Kookaburra:
Kerja Sama Pelatihan Keselamatan Penerbangan

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Iin Herlina, Kasubdit Standarisasi dan Program Kerja Sama Keselamatan Penerbangan; Kyle Barter, Australian Aviation Security

Download file MP3

 


 

MUBAROK: Beberapa tahun belakangan, keamanan penerbangan Indonesia sempat menjadi sorotan dunia. Sebagai mitra dalam pembangunan, Indonesia dan Australia bekerja sama erat pada sektor publik melalui Proyek Keamanan Penerbangan Indonesia-Australia Fase II, atau IAAP II, antara Departeman Transportasi Australia dengan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Indonesia.

IAAP II bertujuan untuk memperkuat kapasitas Dirjen Penerbangan Sipil Indonesia dalam merencanakan, melaksanakan dan mengatur keamanan penerbangan untuk mencapai tingkat yang sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil International (ICAO) dalam bidang keamanan penerbangan.

Salah satu wujud kerja sama sektor keamanan penerbangan sipil ini adalah Pemerintah Australia membantu dalam hal pengembangan sumber daya manusia, khususnya untuk para personil keamanan penerbangan yang diselenggarakan di Jakarta.

Iin Herlina adalah Kepala Sub-Direktorat Standarisasi dan Program Kerja Sama Keamanan Penerbangan, Direktorat Keamanan Penerbangan RI.

IIN HERLINA: Pelatihan Keamanan Penerbangan ini adalah merupakan suatu gagasan, hasil dari pertemuan Avsec Forum RI-Australia yang ke-3 di Jakarta. Jadi pada saat pertemuan tersebut dibicarakan apa yang menjadi kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang terkait dengan masalah keamanan penerbangan. Nah, bermula dari hasil pertemuan itu maka terlaksanalah pelatihan ini.

Kita menyebutnya dengan Indonesia-Australia Aviation Security Program Fase II, jadi, IAAP Fase II. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan tentang keamanan penerbangan dan diharapkan personil-personil Direktorat Keamanan Penerbangan, karena ini adalah direktorat yang baru, lebih memahami dan mengenal masalah regulasi-regulasi tentang keamanan penerbangan.

Pesertanya adalah khusus dari Direktorat Keamanan Penerbangan yang terdiri dari Subdit Standarisasi dan Program Kerja Sama, Subdit Quality Control, Subdit Sertifikasi Personil dan Subdit Pelayanan Darurat serta Fasilitas Keamanan Penerbangan.

MUBAROK: Menurut Ibu Iin, setiap negara termasuk Indonesia dan Australia sama-sama mengacu kepada Annex 17, Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, untuk regulasi standar keamanan penerbangan, dan pelatihan ini sangat penting bagi Indonesia.

IIN HERLINA: Di sini ada sharing information [berbagi informasi], bagaimana sih pengaturan masalah regulasi di Indonesia bagaimana di Australia. Nah itu yang perlu kita tahu. Mungkin di kita tidak seperti ini, kita bisa belajar dari Pemerintah Australia, seperti itu contohnya.

MUBAROK: Kursus keamanan penerbangan sipil ini diselenggarakan selama sembilan hari.

Kyle Barter adalah salah seorang dari dua orang staf Keamanan Penerbangan Australia yang datang secara khusus ke Jakarta untuk memberikan pelatihan kepada staf keamanan Direktorat Keamanan Penerbangan Indonesia.

KYLE BARTER: Most of the students are very early on in the course. They showed that they have a lot of aviation industry experience although most of them are quite new to aviation security ....

TERJEMAHAN: Sebagian besar peserta baru pertama kali mengikuti pelatihan ini. Mereka memperlihatkan banyak pengalaman dalam industri penerbangan meskipun relatif baru dalam bidang keamanan penerbangan.

Saya rasa, antusiasme para peserta kursus ini merupakan indikasi yang sangat baik bagi arah masa depan Dirjen Keamanan Penerbangan Sipil yang masih baru ini. Dan, umpan balik nyata dari kursus ini, positif, dan menunjukkan semangat mereka untuk terus belajar melalui kursus secara formal dan juga melalui pelatihan kerja, ketika mereka mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini di lapangan.

MUBAROK: Keamanan penerbangan adalah masalah yang sangat penting di Indonesia. Ibu Iin berharap, dengan kerja sama pelatihan ini, dunia penerbangan Indonesia akan lebih aman dari tindakan melawan hukum yang setiap saat terus mengancam.

IIN HERLINA: Kita harapkan dengan terlaksananya pelatihan ini, personil-personil kita yang sudah dilengkapi dengan pengetahuan tentang keamanan penerbangan akan lebih aware [sadar] dan akan lebih tahu porsinya dia, bagaimana sih fungsinya sebagai seorang regulator [pengatur], apalagi nanti di lapangan dia harus bisa mengimplementasikan hasil pelatihannya ini pada saat, misalnya, dia melakukan audit, inspeksi, tes di lapangan, itu bisa mereka aplikasikan.

MUBAROK: Kursus Pelatihan Keamanan Penerbangan ini dilanjutkan dengan lokakarya bersama para wakil direktur Dirjen Keamanan Penerbangan dan Administrator Bandara dari bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Ngurah-Rai Bali.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode November 2009. Jawaban yang benar adalah Sydney, dan pemenangnya adalah: SUSI HERLINA dari Pekanbaru, ZACK dari Garut, AYU dari Karawang, ROMI MUHARZA dari Pontianak dan RISNA KUSUMA dari Cilacap.

Pertanyaan quiz untuk periode Desember 2009 adalah sebagai berikut: Sebutkan nama kota di Australia tempat penyelenggaraan olahraga otomotif F1 atau Formula 1 Grand Prix!

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 28 Desember 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

November 2009
RS091145