Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Dukungan Australia untuk Sumatera Barat

Arsip transkrip program Radio Kookaburra:
Dukungan Australia untuk Sumatera Barat

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Avianto Muhtadi, Manajer Program Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (CBDRM) Nahdlatul Ulama; M. Khoirul Muttaqin, Ketua Posko Muhammadiyah untuk Penanggulangan Bencana

Download file MP3

 


 

MUBAROK: Pemerintah Australia sangat mendukung upaya Indonesia dalam menanggulangi bencana alam gempa bumi di Aceh, Yogyakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Australia bekerja sama dengan dua organisasi masyarakat madani terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, untuk membantu menyediakan bantuan yang sangat penting kepada korban gempa bumi di Sumatera Barat, masing-masing sebesar dua-ratus-lima-puluh-ribu dolar Australia.

Ini adalah bagian dari paket tanggap awal untuk gempa bumi Sumatera sebesar dua-koma-delapan juta dolar Australia.

Avianto Muhtadi adalah Manajer Program Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (CBDRM) dan Ketua Perubahan Iklim dan Kesehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

AVIANTO MUHTADI: Yang dilakukan oleh NU adalah kita membuat pelayanan kesehatan umum dan gigi, untuk 10.000 kepala.

Terus yang kedua, kita juga menyiapkan shelter box [paket perlengkapan dasar] untuk seribu KK [kepala keluarga]. Shelter box itu isinya adalah peralatan mandi lengkap, peralatan masak, peralatan baju dalam, tenda dan segala macam.

Yang ketiga kita membuat psiko-sosial, khusus buat anak-anak, dengan tema ‘Aku Anak Ceria’. Itu dilakukan di sana dengan mengajak anak-anak bermain, belajar dan juga sebagai bagian dari pengurangan stres atau trauma healing [menyembuhan trauma].

Yang terakhir, school kit [paket perlengkapan sekolah], kita memberikan tas dan peralatan, alat tulis sekolah, untuk 1500 anak.

Bantuan ini juga dilepas oleh Duta Besar Australia, delapan truk waktu itu, kita lepas dari sini. Terus di sana sendiri, kebetulan ada Mr Peter Baxter, Acting Director-General dari AusAID dari Canberra. Itu bahkan ada kesempatan beliau memberikan langsung kepada masyarakat di sana.

MUBAROK: Menurut Pak Avianto, NU menerapkan konsep basis masyarakat dalam menyalurkan bantuan, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan lembaga-lembaga terkait lainnya.

AVIANTO MUHTADI: Karena kita konsepnya CB, Community-Based, jadi kami melihat dari kaca mata korban sendiri, apa yang mereka sangat butuhkan.

Kegiatan ini dilakukan di daerah-daerah yang memang ada keterbatasan dari Pemerintah [Indonesia], itu yang tidak bisa menjangkau daerah-daerah tersebut. Itulah yang kita lakukan untuk gempa Padang.

MUBAROK: Sebagaimana halnya NU, program bantuan Muhammadiyah saat ini juga masih difokuskan pada program tanggap darurat.

Menurut Ketua Posko Muhammadiyah untuk Penanggulangan Bencana di Sumatera Barat dan Jambi, M. Khoirul Muttaqin, bantuan logistik untuk para korban disalurkan melalui posko-posko Muhammadiyah di Padang, Pariaman dan Agam.

Pak Khoirul mengatakan, banyak pengalaman berharga yang ia temukan di lapangan.

M. KHOIRUL MUTTAQIN: Saya tertarik dengan Tanjung Sani.

Di Tanjung Sani memang ada keunikan tersendiri yang bisa kita lihat. Ada tradisi kampung yang cukup kuat. Di sana warga bisa kita lihat mau bahu-membahu menampung warga yang lain yang tertimpa musibah, di saat mereka sendiri juga tertimpa musibah, tapi lahan mereka, rumah mereka relatif masih selamat.

Khusus yang ada di Tanjung Sani, Tanjung Raya ini, korbannya adalah tertimpa longsor, rumahnya hilang dan mereka harus pindah tiga sampai lima kilo dari tempat mereka, ke rumah warga yang dekat dengan mereka. Tapi begitu pagi hari mereka kembali ke ladang, mereka juga tetap mencangkul. Mereka tetap melakukan aktifitas pekerjaan.

Ini yang membuat saya salut, artinya mobilitas ekonomii masih dipertahankan.

MUBAROK: NU dan Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan Muslim yang sudah berpengalaman dalam menghadapi bencana.

Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, secara terpisah menandatangani nota kesepahaman dengan kedua organisasi ini tahun lalu, untuk bekerja dalam kemitraan, dalam mendukung Indonesia yang makmur, demokratis dan aman.

Hingga saat ini, Australia telah berkomitmen untuk menyediakan lebih dari lima-belas juta dolar Australia, untuk program bantuan darurat serta pemulihan dan rekonstruksi, untuk membantu masyarakat di Sumatera Barat.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode November 2009. Jawaban yang benar adalah Sydney, dan pemenangnya adalah: SUSI HERLINA dari Pekanbaru, ZACK dari Garut, AYU dari Karawang, ROMI MUHARZA dari Pontianak dan RISNA KUSUMA dari Cilacap.

Pertanyaan quiz untuk periode Desember 2009 adalah sebagai berikut: Sebutkan nama kota di Australia tempat penyelenggaraan olahraga otomotif F1 atau Formula 1 Grand Prix!

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 28 Desember 2009 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

November 2009
RS091148