Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Pelatihan Persiapan Menghadapi Bencana

Transkrip program Radio Kookaburra:
Pelatihan Persiapan Menghadapi Bencana

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pewawancara: Bram Marolop, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Sultonul Huda, Wakil Manajer Program Pengurangan Risiko Bencana Nahdlatul Ulama; Hj Dimroh, Nurjannah dan Yusfa, Peserta Pelatihan

Download file MP3


MUBAROK: Partisipasi masyarakat Indonesia dalam upaya mengurangi risiko bencana alam sangat penting, menyusul bencana gempa bumi di Aceh, Yogyakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat, serta bencana banjir di beberapa wilayah di Indonesia.

Baru baru ini, Nahdlatul Ulama mengadakan pelatihan menghadapi bencana alam di lingkungan organisasi masyarakat madani terbesar di Indonesia itu. Bertempat di Cibubur, Bogor, Jawa Barat, program ini diikuti sejumlah anggota masyarakat dari berbagai usia.

Wakil Manajer Program Pengurangan Risiko Bencana Nahdlatul Ulama, Sultonul Huda, berbicara dengan Bram Marolop, tentang upaya organisasi itu dalam mengembangkan program Santri Siaga Bencana (SSB).

SULTONUL HUDA: Tujuan program kita adalah bagaimana kita bisa mengurangi korban bencana. Itu tujuan umumnya. Tujuan khususnya dalam kegiatan kita kali ini adalah bagaimana masyarakat itu mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam penanggulangan bencana.

Jadi ketika bencana terjadi, bagaimana mereka bisa ikut terlibat di dalam penanggulangan bencana. Jangan sampai mereka itu, yang juga menjadi korban bencana, itu malah menjadi beban orang lain. Kalau bisa mereka bisa membantu orang lain.

BRAM MAROLOP: Bagaimana antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini?

SULTONUL HUDA: Program kita memang difokuskan untuk santri. Makanya kita sebut Santri Siaga Bencana. Tetapi ternyata masyarakat yang di luar santripun banyak yang ingin terlibat di dalam program ini.

Yang kedua, juga para stakeholder [pihak terkait]. Itu juga ingin terlibat di sini. Misalnya, untuk kelurahan-kelurahan di luar yang menjadi pilot project [wilayah percontohan], atau kecamatan yang menjadi pilot project, meminta juga dilibatkan di dalam program ini.

MUBAROK: Banyak yang senang mengikuti program latihan Santri Siaga Bencana tersebut, termasuk sejumlah orang tua dan anak-anak.

Hj Dimroh adalah salah seorang peserta dari Rawa Buaya, Tangerang, Banten. Pada usia 56 tahun, memiliki tujuh anak dan sepuluh cucu, ia sangat antusias mengikuti latihan ini bersama anak dan cucunya serta suaminya.

HJ DIMROH: Saya mengikuti organisasi SSB, memang cucu saya pada senang. Suami saya juga seneng, keluarga saya juga seneng. Semua anak-anak itu ikut berorganisasi semuanya.

MUBAROK: Peserta lainnya yang juga sangat antusias adalah Ibu Nurjannah. Ketika ditanya tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana banjir, dengan cepat ia menjelaskan.

NURJANNAH: Membersihkan selokan got, saluran-saluran, biar tidak mampet. Jangan buang sampah sembarangan.

MUBAROK: Sedangkan Yusfa, peserta usia 12 tahun, menyampaikan alasan mengapa ia tertarik untuk mengikuti program Santri Siaga Bencana di Cibubur itu.

YUSFA: Ya buat belajar aja, biar tahu, biar nambah-nambah teman.

MUBAROK: Kerja sama pelatihan Santri Siaga Bencana adalah langkah praktis yang dilaksanakan Nahdlatul Ulama dengan dukungan Kemitraan Australia Indonesia.

Pemerintah Australia mengalokasikan hingga dua koma lima milyar dollar Australia (sekitar Rp20,8 trilyun) untuk bantuan pembangunan kepada Indonesia untuk periode lima tahun, termasuk sekitar empat-ratus lima-puluh-dua koma lima juta dollar Australia (Rp3,8 trilyun) untuk tahun anggaran 2009-2010.

Tingkat bantuan Australia untuk Indonesia terus bertahan sejak tsunami 2004 dan difokuskan kepada 110 juta orang di Indonesia yang hidup dalam kemiskinan dengan pendapatan kurang dari dua dollar Amerika Serikat per hari.
Kemitraan Australia Indonesia merupakan program bilateral terbesar bagi Pemerintah Australia dan Australia merupakan donor hibah terbesar bagi Indonesia.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS edisi Ulang Tahun Radio Kookaburra ke-10. Jawaban yang benar adalah unggas, dan pemenangnya adalah: KHAIRA NISA dari Medan, MUH ZAMZAMY dari Gresik, ASRI dari Banyuwangi, REZCI HANDAYANI dari Padang dan AGUSTINA ASMARAWATI dari Cilacap.

Pertanyaan quiz untuk edisi ini adalah sebagai berikut: Tahun berapakah 26 Januari ditetapkan sebagai Australia Day atau Hari Australia? A: 1788 atau B: 1901

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 25 Februari 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Januari 2010
RS100102