Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Perpustakaan Nasional Australia sebagai Referensi

Transkrip program Radio Kookaburra:
Perpustakaan Nasional Australia sebagai Referensi

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Alfa Husna, Pusat Transformasi Digital; Novi Murdianti, Pusat Preservasi Bahan Pustaka, PNRI

Download file MP3


 

MUBAROK: National Library of Australia (NLA) adalah perpustakaan nasional modern dan terbesar di Australia yang berisi sumber-sumber referensi tentang Australia dan rakyatnya. NLA juga memiliki koleksi yang sangat luas tentang Indonesia sejak tahun 1950.

Perpustakaan Nasional Australia saat ini menjadi salah satu acuan untuk program digitalisasi di Perpustakaan Nasional RI melalui kerja sama pelatihan dan kunjungan bagi staf perpustakaan RI ke Australia.

Dua orang staf Perpustakaan Nasional RI yang baru saja kembali dari Australia setelah mengikuti pelatihan di Perpustakaan Nasional Australia di Canberra adalah Alfa Husna dan Novi Murdianti.

Alfa adalah staf di Pusat Transformasi Digital. Ia mengatakan banyak sekali ilmu yang diperoleh selama mengikuti pelatihan di Australia.

ALFA HUSNA: Oleh-oleh yang kami bawa dari Australia sangat banyak. Kami berangkat ke sana dengan tujuan, pertama pasti memperdalam ilmu yang berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari, digitalisasi. Kedua melakukan perbandingan apa yang sudah kami lakukan dengan apa yang ada di NLA, ternyata banyak sekali ilmunya.

MUBAROK: Alfa mengatakan oleh-oleh penting lainnya dari NLA adalah pengetahuan tentang web archiving, proses pembuatan arsip situs-situs Internet untuk memudahkan para peneliti, sejarawan dan masyarakat umum di masa depan.

Tentang Program digitalisasi Perpustakaan Nasional RI, peserta lainnya, Novi Murdianti, mengatakan saat ini program tersebut sedang dalam tahap pengembangan.

NOVI MURDIANTI: Sekarang kita mengarah kepada perpustakaan digital. Jadi, bahan-bahan koleksi yang ada di perpustakaan nasional itu nantinya akan dialihmediakan secara digital, baik bahan pustaka tercetak maupun bahan pustaka yang tidak tercetak.

Kita juga akan mengembangkan bagian untuk audio visual dan kita akan mengembangkan yang namanya e-library. Kita berdiri, bidang transformasi digital itu, sekitar tahun 2001. Nah, kita akan menuju full digitalisasi tahun 2013.

MUBAROK: Ok, Ibu Alfa. Apakah sempat jalan-jalan di Australia.

ALFA HUSNA: Wah, kalau jalan-jalan sih pasti sempat sekali ya. Yang pertama kita di Canberra. Jadi setelah habis short training itu setengah lima, kita ke Old Parliament House, New [Parliament House]-nya juga, terus Black Mountain, Mount Ainslie. Yang di Canberra mana lagi ya? Danau, dipinggir danaunya itu, menarik sekali ...

MUBAROK: Jadi, gimana-gimana? Sekali lagi.

NOVI MURDIANTI: Nggak jauh dari NLA itu ada danau dan di pinggirnya itu, dipakai kayaknya untuk sport itu. Ada yang untuk sepeda, lari-lari, terus ada yang mendayung juga, ya. Jadi begitu melepas lelah dari sana kita melihat-lihat situasi kayak gitu, wah, jadi refreshed lagi.

Bagus pemandangan di sana, benar-benar bagus. Terus orang-orangnya juga helpful dan friendly banget.

MUBAROK: Terus yang di Sydney.

ALFA HUSNA: Yang di Sydney, kita ke Darling Harbour, Opera House pastinya, ya, Paddy’s Market, ya banyak tempat lagi yang kita ... oh ya, yang pasti di sana banyak jalan kakinya karena ingin menikmati bersihnya kota di Australia. Terus buat taking pictures, foto-foto, juga bagus. Gedung-gedung lamanya masih terjaga, terus yang khas dari sana itu, gedungnya banyak batu-batanya.

MUBAROK: Kerja sama antara Perpustakaan Nasional Australia dan Perpustakaan Nasional RI sudah dirintis sejak 1989. Kedua perpustakaan ini secara resmi bekerja sama berdasarkan nota kesepahaman sejak tahun 2002 yang kemudian nota kesepahaman itu diperbaharui pada tahun 2008.

Perpustakaan Nasional Australia memiliki kantor perwakilan di Jakarta sejak 1971.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS edisi Ulang Tahun Radio Kookaburra ke-10. Jawaban yang benar adalah unggas, dan pemenangnya adalah: KHAIRA NISA dari Medan, MUH ZAMZAMY dari Gresik, ASRI dari Banyuwangi, REZCI HANDAYANI dari Padang dan AGUSTINA ASMARAWATI dari Cilacap.

Pertanyaan quiz untuk edisi ini adalah sebagai berikut: Tahun berapakah 26 Januari ditetapkan sebagai Australia Day atau Hari Australia? A: 1788 atau B: 1901

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 25 Februari 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Januari 2010
RS100104