Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Putaran Baru Pertukaran Muslim Australia-Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Putaran Baru Pertukaran Muslim Australia-Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Rita Pranawati, Jakarta; Helma Malini, Pontianak; Fauza Masyhudi, Padang; Nikmatullah, Lombok; Mila Sudarsono, Koordinator Australia; Ir Wijayanto, Universitas Paramadina

Download file MP3


 

MUBAROK: Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia tahun ini memasuki putaran baru. Sepuluh tokoh Muslim dari Indonesia dan lima dari Australia akan saling berkunjung antara Februari hingga Juni.

Kelompok pertama Program Pertukaran Muslim tahun ini terdiri dari empat tokoh Muslimah Indonesia dari Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan Jakarta.

Rita Pranawati adalah Ketua Bidang Pemasyarakatan di Nasyiatul Aisyiyah Muhammadiyah Pusat. Muslimah kelahiran Yogyakarta ini juga aktif sebagai Peneliti di Centre for Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang sangat peduli dengan masalah pemberdayaan perempuan.

RITA PRANAWATI: Pemberdayaan perempuan di Indonesia itu masih sangat penting dan kita ingin melihat di Australia seperti apa.

Organisasi kami telah menyelenggarakan banyak program untuk reducing trafficking [mengurangi kejahatan perdagangan manusia], kemudian kekerasan dalam rumah tangga dan bagaimana penyelesaiannya termasuk penguatan ekonomi perempuan agar tidak menjadi korban.

MUBAROK: Peserta dari Pontianak, Helma Malini, aktif di Fatayat NU dalam bidang kajian wanita dan pendidikan. Helma mengatakan ia ingin memperkenalkan nilai-nilai lokal Kalimantan Barat kepada masyarakat Australia dan belajar tentang Australia.

HELMA MALINI: Negara Australia adalah negara yang sangat multikultural yang bisa menerima perbedaan secara matang dan dewasa.

Negara ini bisa menerima orang dengan latar belakang pendidikan, agama, budaya yang berbeda, dan kemudian bisa maju dan berkembang mencapai tujuan dan misinya. Itu yang akan saya pelajari. Kemudian nanti ilmunya akan saya terapkan di daerah asal saya.

MUBAROK: Peserta lainnya adalah Fauza Masyhudi, Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lulusan S-2 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

FAUZA MASYHUDI: Kalau saya karena background pendidikan saya dari pendidikan Islam. Jadi saya, dalam kunjungan ke Australia itu, juga ingin mengetahui lebih jauh bagaimana perkembangan lembaga pendidikan Islam di situ.

Bagaimana sekolah Islamnya di sana dari tingkat apa saja, bagaimana perkembangannya.

MUBAROK: Staf pengajar dan Ketua Pusat Studi Wanita di Institut Agama Islam Negeri Mataram, Nikmatullah, adalah anggota Mataram Mediation Centre yang giat mempromosikan perdamaian di antara pihak-pihak yang terlibat konflik di Nusa Tenggara Barat.

NIKMATULLAH: Saya ingin share [berbagi] dengan lembaga-lembaga yang ada di Australia bagaimana mereka bisa meningkatkan peran perempuannya.

Pada kaitannya dengan konflik, mungkin bagaimana Australia sebagai negara yang multikultur me-manage konflik-konflik yang ada di dalam masyarakat dengan berbagai kepentingan, etnik yang ada, kemudian bisa menjadi sebuah negara yang maju.

MUBAROK: Program Petukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia diselengarakan oleh Lembaga Australia-Indonsia (AII) bekerja sama dengan Universitas Paramadina Jakarta dan tokoh-tokoh Muslim di Australia.

Mila Sudarsono adalah salah seorang koordinator program dari Australia. Mila adalah warga Australia yang kedua orang tuanya berasal dari Indonesia.

MILA SUDARSONO: Kita mendorong pemuda-pemudi Muslim di Indonesia dan pemuda-pemudi Muslim di Australia untuk saling mengenal dan bertukar pikiran.
MUBAROK: Sementara itu, Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Pengembangan Bisnis, Universitas Paramadina, Ir Wijayanto, mengatakan program ini sangat positif bagi kedua negara.

IR WIJAYANTO: Karena pada prinsipnya Paramadina juga mempunyai cita-cita untuk memperkenalkan kepada dunia luar tentang Indonesia dan lebih spesifik lagi tentang Islam di Indonesia yang berbeda dengan barangkali gambaran dunia internasional tentang Islam.

MUBAROK: Program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Australia-Indonesia dimulai sejak 2002.

Selama dua dasa warsa, Lembaga Australia-Indonesia telah melakukan peran yang unik dan vital dalam memupuk persahabatan dan pemahaman antara Australia dan Indonesia melalui proyek-proyek seni, musik, pendidikan, kepemudaan, masyarakat madani, antar-agama, media dan olahraga.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang aktris terbaik Australia peraih Academy Award 2002 dalam film the Hours. Jawaban yang benar adalah Nicole Kidman, dan pemenangnya adalah: YUNI YATI dari Palangkaraya, SUGIARTI dari Banyuwangi, TYASKUSUMA dari Cilacap, ARMANDO ABDULLAH dari Ende Flores dan AULINA PUTRI dari Tuban.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Berapa jumlah penduduk Muslim di Australia? Apakah A, 40 ribu, atau B, 400 ribu jiwa.

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 28 April 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Maret 2010
RS100314