Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Profil Alumni Australia Ahmad Rifandi

Transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Ahmad Rifandi

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Ir Ahmad Rifandi, MSc. Certificate IV in Training and Assessment, Dosen Politeknik Negeri Bandung

Download file MP3


MUBAROK: Pendidikan adalah salah satu unsur penting dalam pembangunan nasional Indonesia. Australia menyediakan dukungan bagi warga Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Australia melalui sejumlah beasiswa yang dirangkum dalam Australia Awards.

Australia Awards terdiri dari beasiswa Endeavour Awards, Australian Development Scholarhips dan Australian Leadership Awards, untuk berbagai program pendidikan termasuk pasca sarjana, penelitian dan pengembangan profesi di Australia.

Ir Ahmad Rifandi, MSc adalah Dosen Politeknik Negeri Bandung. Awal tahun lalu ia memperoleh beasiswa Endeavour Award untuk kategori Pengembangan Profesi di Southbank Institute of Technology di Brisbane, Queensland, Australia.

Pak Rifandi lahir di Sukabumi, Jawa Barat, dan memiliki perhatian khusus pada bidang pendidikan vokasi atau kejuruan.

IR AHMAD RIFANDI: Saya mendapatkan beasiswa tahun 2009. Jadi saya berangkat ke Australia bulan Februari akhir, tahun 2009, kemudian kembali ke Indonesia bulan Juni. Jadi empat bulan.

Saya manfaatkan betul empat bulan itu untuk studi bidang vokasi, memperoleh Sertifikat IV di bidang Training dan Assessment, sebagai salah satu syarat untuk menjadi dosen vokasi di Australia.

Di samping itu juga saya berkunjung dan belajar kepada pejabat-pejabat departemen pendidikan di Brisbane, Queensland. Saya belajar juga tentang bagaimana praktik pendidikan vokasi yang betul di Australia untuk bidang teknik kimia.

Akhirnya selama satu bulan saya pergi ke Perth, Western Australia. Di situ ada tempat pendidikan bidang oil and gas yang sangat canggih yang betul-betul merupakan ciri dari pendidikan vokasi yang betul, yang investasinya sangat mahal dan menurut mereka hanya ada tiga di dunia, yang fasilitas pendidikannya seperti itu.

Dan saya kebetulan sekali bisa belajar di situ. Jadi bisa betul-betul memahami pendidikan vokasi seperti apa sebetulnya.

MUBAROK: Selain sebagai dosen, saat ini Pak Rifandi bekerja sebagai staf Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan National Qualification Framework di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta.

IR AHMAD RIFANDI: Saya tertarik untuk merumuskan lebih tepat arah kebijakan pendidikan vokasi di Indonesia, jangan sampai pendidikan vokasi ini yang semula ditujukan untuk mengisi kekosongan tenaga terampil di tingkat menengah itu menjadi sia-sia.

Dengan mencoba memahami dan membandingkan pendidikan vokasi yang ada di Australia, dan juga saya pelajari beberapa pendidikan vokasi dari beberapa literatur di Eropa, saya ingin merumuskan pendidikan vokasi itu seharusnya seperti apa, sehingga Indonesia bisa memiliki tenaga-tenaga terampil yang memang betul-betul dibutuhkan untuk siap bekerja.

MUBAROK: Apa yang paling berkesan tentang pendidikan di Australia?

IR AHMAD RIFANDI: Saya lihat pendidikan di Australia, khususnya untuk vokasi, itu telah terumuskan dengan baik. Baik itu yang berupa pendidikan maupun yang training.

Di Australia, pengelolaannya itu dipandu oleh AQTF [Australian Quality Training Framework]. Semua proses pendidikan vokasi dijamin. Kemudian penyelenggaranya juga ada namanya, RTO sebagai recognised training provider atau di TAFE.

MUBAROK: TAFE adalah singkatan dari Training and Further Education, penyedia pendidikan dan pelatihan kejuruan terbesar di Australia.

Endeavour Awards adalah beasiswa yang terdiri dari lima kategori yang sebagian besar disediakan untuk program pasca sarjana dan penelitian, program Diploma dan Advance Diploma. Tahun ini Endeavour Awards mulai dibuka pada 5 April hingga 31 Juli 2010.

Selain itu ada beasiswa Australian Development Scholarships (ADS) untuk pasca sarjana yang mulai dibuka pada 7 Juni hingga 27 Agustus 2010, dan Australian Leadership Awards (ALA) untuk program pasca sarjana yang mulai dibuka pada 10 Maret hingga 31 Juni 2010.

Informasi lebih lanjut tentang beasiswa dari Pemerintah Australia bisa diperoleh melalui situs internet di www.australiaawards.gov.au.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang jumlah penduduk Muslim di Australia. Jawaban yang benar adalah B. 400 ribu, dan pemenangnya adalah: HARTINI dari Tuban, ARBIANSYAH dan Mahar, ROMA dari Banyuwangi, IRUL dari Tuban dan YUNI TOME dari Flores.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama senjata berburu tradisional Australia yang bisa kembali bila anda lemparkan?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 27 Mei 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

April 2010
RS100419