Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Membangun Kembali Sekolah-Sekolah di Sumatera Barat

Transkrip program Radio Kookaburra:
Membangun Kembali Sekolah-Sekolah di Sumatera Barat

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pewawancara: Mia Salim, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Profesor Suyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional; Burhasman, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat

Download file MP3


MUBAROK: Sekitar 6.500 anak usia sekolah di Sumatera Barat akan segera dapat kembali mengikuti pendidikan formal melalui kemitraan baru antara Indonesia, Australia dan Amerika Serikat.

Bantuan senilai 9,6 juta dollar Amerika tersebut akan membangun kembali 40 sekolah yang rusak paling parah akibat bencana gempa bumi September 2009 lalu di provinsi tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Burhasman, sebenarnya ada ribuan sekolah yang hancur akibat gempa tahun lalu, terutama di lima daerah di Sumatera Barat.

BURHASMAN: Lima daerah, Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Agam dan Pesisir Selatan, itu adalah daerah-daerah yang sekolah-sekolahnya memang banyak hancur. Nanti [bantuan] ini, kalau memang bisa diperuntukkan untuk lima daerah ini secara proporsional, akan kita proporsionalkan. Karena kelima daerah itu sangat membutuhkan.

MIA SALIM: Bagaimana Bapak menyambut bantuan dari Pemerintah Australia dan Amerika ini?

BURHASMAN: Pihak pemerintah Sumatera Barat sangat-sangat menghargai dan sangat berterima kasih atas bantuan ini, karena anak-anak kami, tadi saya katakan 261.000 lebih dari 1078 sekolah yang kena itu, mereka tidak optimal dalam belajar. Nah dengan adanya bantuan ini akan ada sekian sekolah sudah terbantu.

MUBAROK: Kebutuhan dana untuk membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa bumi tersebut nampaknya jauh lebih besar dari jumlah bantuan baru ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional, Profesor Suyanto, mengatakan bantuan ini adalah bukti kepedulian yang luar biasa dan Pemerintah Indonesia sangat menghargainya.

Profesor Suyanto, secara khusus menggarisbawahi Kemitraan Indonesia-Australia dalam pembangunan dan perbaikan sekolah di Indonesia.

PROFESOR SUYANTO: Memang Australia sudah banyak membantu di luar gempa itu, sudah 2000 sekolah dibangun. Ini menunjukkan bagaimana kedua negara bisa bekerja [sama] dengan baik.

Untuk bantuan gempa ini kami sangat appreciate [menghargai] dan pemerintah daerah saya kira juga akan appreciate terhadap bantuan ini karena sebetulnya kepeduliannya itu yang penting, walaupun bantuannya juga penting.

MUBAROK: Pembangunan sekolah-sekolah baru ini akan memenuhi standar bangunan aman gempa Indonesia dan dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan bahan bangunan lokal.

Kontribusi Australia dibangun di atas kerja sama jangka panjang untuk membantu Indonesia mencapai tujuan-tujuan pendidikannya dengan membangun dan memperbaiki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama senjata berburu tradisional Australia yang bisa kembali bila anda lemparkan. Jawaban yang benar adalah Boomerang, dan pemenangnya adalah: OKTARINA IKA dari Pekanbaru, DINA MARIANA dari Medan, MIQDAMUL KHUZNI dari Tuban, AMIATI dari Tabalong dan SUHADRAHMAN dari Lombok Tengah.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Ada berapa jumlah bintang pada bendera Australia? Apakah ada enam bintang atau delapan bintang?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat anda.

Jawaban ditunggu hingga 28 Juni 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Mei 2010
RS100522