Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Asuransi Kesehatan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Asuransi Kesehatan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pewawancara: Bram Marolop, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Profesor Dr Laksono Trisnantoro, MSc, PhD, FK UGM; Theresia Roni, Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK), Kementerian Kesehatan RI; Dr. Sumaryati Aryoso, Wakil Ketua Komisi IX DPRRI; Rosalia Sciortino, Penasihat Kesehatan, AusAID Jakarta

Download file MP3


MUBAROK: Salah satu rencana jangka panjang Indonesia dalam bidang pembangunan kesehatan adalah menyediakan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2014.

Universitas Gajah Mada Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Indonesia, PT Jamsostek, Kementerian Kesehatan dan Badan Bantuan Pembangunan Internasional Australia, AusAID, baru-baru ini menyelenggarakan forum nasional untuk membahas pilihan-pilihan kebijakan pembiayaan asuransi kesehatan.

Profesor Dr Laksono Trisnantoro adalah Dosen Fakultan Kedokteran UGM dan salah seorang pembicara pada forum yang dihadiri oleh sekitar 80 peserta itu.

PROFESOR DR LAKSONO TRISNANTORO: Topik utamanya adalah tentang universal coverage atau cakupan semesta. Ini suatu topik yang sangat penting karena bertujuan untuk menjamin seluruh masyarakat agar mendapatkan asuransi kesehatan.

MUBAROK: Universal coverage atau cakupan semesta yang dimaksud oleh Profesor Trisnantoro adalah universal coverage of health insurance atau Jaminan Kesehatan Semesta sebagaimana definisi yang disampaikan Theresia Roni, Pejabat Fungsional, Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK), Kementerian Kesehatan RI, yang hadir pada forum itu.

THERESIA RONI: Sesuai dengan dokumen yang ada di Kementerian Kesehatan, Jaminan Kesehatan Semesta adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang layak, melalui sistem kendali mutu dan kendali biaya pelayanan kesehatan, yang diselenggarakan secara merata bagi seluruh penduduk di wilayah Republik Indonesia.

MUBAROK: Saat ini Indonesia sedang mencari cara terbaik bagaimana menciptakan sistem pembiayaan Jaminan Kesehatan Semesta ini. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sedang mempersiapkan undang-undang untuk menyediakan landasan bagi terwujudnya badan penyelenggara jaminan kesehatan sosial tersebut.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, transmigrasi dan asuransi kesehatan, Dr Sumaryati Aryoso, hadir dalam forum tersebut dan berbicara dengan Bram Marolop dari Kedutaan Besar Australia.

DR SUMARYATI ARYOSO: Kami dari DPR sesuai fungsi, legislasi, anggaran dan pengawasan, sedang membuat rencana undang-undang pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Itu bukan hanya kesehatan, ada lima. Tapi tentu mungkin yang lebih mudah dimulai dari kesehatan.

BRAM MAROLOP: Apa kira-kira tahun 2014, universal coverage itu bisa tercapai?

DR SUMARYATI ARYOSO: Kalau untuk kesehatan, kami yakin demikian apabila Undang-Undang BPJS ini sudah selesai pada tahun 2010 ini.

Kemudian secara bertahap tahun-tahun berikutnya bisa dicapai, apalagi kalau kita juga menjalankan perintah Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengamanatkan biaya kesehatan itu dalam APBN [Anggarap Pendapatan dan Belanja Negara] adalah lima persen.

MUBAROK: Jaminan Kesehatan Semesta adalah suatu konsep yang sangat luas dan perlu melibatkan banyak pihak untuk mencapainya, termasuk pihak legislatif, eksekutif dan mitra-mitra terkait. Profesor Trisnantoro mengatakan masyarakat juga harus membantu untuk mendukung program asuransi ini.

PROFESOR DR LAKSONO TRISNANTORO: Ada kemungkinan Pemerintah tidak mampu membayar semuanya sehingga masyarakat juga harus berani atau mau untuk iuran, misalnya, jaminan kesehatan. Jangan merokok banyak-banyak, karena yang merokok itu juga cukup banyak, termasuk orang miskin.

MUBAROK: Australia mendukung Indonesia dalam merencanakan jaminan sosial kesehatan Indonesia. Rosalia Sciortino adalah Penasihat Kesehatan, AusAID, untuk bidang kerja sama kesehatan, pengelolaan bencana dan jender di Jakarta.

ROSALIA SCIORTINO: AusAID sedang dalam proses mendisain satu program yang cukup penting dalam memperkuat sistem kesehatan. Itu termasuk juga perhatian pada kebijakan pembiayaan kesehatan.

Dalam hal ini kita mendukung berbagai kegiatan termasuk mempromosikan diskusi terbuka dan yang didasari data yang akurat, mengenai policy choice [pilihan kebijakan] yang harus dibuat terkait antara lain dengan asuransi kesehatan sosial, karena ini memang masalah yang sangat penting.

MUBAROK: Australia mendukung Indonesia mewujudkan prioritas-prioritas pembangunan yang sangat penting bagi rakyat Indonesia.

Melalui Badan Bantuan Pembangunan Internasional AusAID, Australia bekerja sama dengan Indonesia untuk membantu mengatasi kebutuhan akan kesehatan bagi ibu dan anak; penanggulangan HIV, malaria dan penyakit-penyakit menular lainnya yang muncul; serta peningkatan sistem kesehatan, termasuk merencanakan jaminan sosial kesehatan.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang jumlah bintang pada bendera Australia. Jawaban yang benar adalah enam bintang dan pemenangnya adalah: RIN HRLIANI dari Tabalong, RIRIS dari Medan, dan RIZKY HANDAYANI dari Palangka Raya.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apa nama kota di Australia yang paling dekat ke Indonesia? Apakah Sydney atau Darwin?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda karena kami mengalami kesulitan mengirim bingkisan kepada pemenang beberapa bulan lalu.

Jawaban ditunggu hingga 28 Juli 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Juni 2010
RS100628