Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Kasus Penipuan Visa Bekerja di Australia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Kasus Penipuan Visa Bekerja di Australia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Noviani Basar, Bagian Imigrasi, Kedutaan Besar Australia, Jakarta

Download file MP3


MUBAROK: Sebagai negara multikultural yang terbuka dan modern, Australia adalah tempat yang menarik untuk memperluas wawasan dan pengalaman.

Australia adalah salah satu negara tujuan kunjungan paling popular bagi warga Indonesia. Kedutaan Besar Australia di Jakarta menerbitkan sekitar 1100 visa per minggu kepada warga Indonesia yang akan berangkat ke Australia untuk berlibur, belajar atau mengunjungi sanak saudara yang tinggal di Australia.

Selain itu, Australia juga mempunyai program visa bekerja yang hanya berlaku untuk para pekerja yang mempunyai keahlian khusus.

Belakang tersiar kabar ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari orang Indonesia dengan menawarkan visa untuk bekerja di Australia. Saat ini saya bersama staf dari Bagian Imigrasi di Kedutaan Besar Australia, Noviani Basar.

Opi, apakah anda pernah mendengar tentang kasus penipuan visa bekerja ke Australia?

NOVIANI BASAR: Ya, sebenarnya kami sudah mendengar mengenai hal itu sejak beberapa waktu lalu. Tapi, akhir-akhir ini memang ada peningkatan jumlah kasus penipuan visa bekerja ke Australia yang memangsa orang Indonesia.

Banyak operator yang tidak bertanggung jawab memasang iklan di koran nasional dan daerah. Mereka itu menjanjikan untuk membantu mendapatkan visa bekerja ke Australia. Tapi ternyata itu hanya untuk menipu korban dengan visa palsu.

Ini sangat disayangkan, karena banyak orang awam tertipu. Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati.

MUBAROK: Apa saja sebenarnya syarat bagi warga negara asing atau warga negara Indonesia untuk dapat bekerja di Australia?

NOVIANI BASAR: Pertama-tama, mereka tentunya harus mempunyai keahlian khusus atau spesifik untuk bekerja di Australia dan juga dapat disponsori oleh perusahaan di Australia.

Dengan kata lain, program visa ini menitikberatkan ke perusahaan yang mensponsori para pekerja dengan keahlian khusus untuk menduduki posisi yang tidak bisa diisi oleh penduduk lokal, bukan menjadi buruh pabrik, misalnya. Mereka juga harus fasih berbahasa Inggris.

Itu antara lain syarat-syaratnya. Untuk lebih lengkapnya, informasinya dapat dilihat di website kami di www.immi.gov.au.

MUBAROK: Bagaimana biasanya modus operandi penipuan visa bekerja ke Australia yang anda ketahui?

NOVIANI BASAR: Biasanya, mula-mula calon korban diberitahu bahwa mereka akan bekerja di perkebunan, memetik buah, atau sebagai buruh pabrik di Australia

Seharusnya ini menjadi pertanda bahwa ada kemungkinan itu adalah penipuan. Australia tidak mempunyai jenis visa yang membolehkan warga asing, termasuk warga Indonesia, pemegang visa Australia untuk bekerja seperti itu.

Kami juga mendengar bahwa ada beberapa orang yang telah membayar puluhan juta rupiah tapi kemudian menyadari bahwa visa mereka palsu. Kami ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa departemen Imigrasi 100% dapat mengidentifikasi visa palsu, bahkan sebelum mereka meninggalkan Indonesia.

MUBAROK: Apabila ada iklan di koran misalnya, yang menawarkan bantuan untuk bekerja di Australia tanpa keahlian khusus. Apa yang harus dilakukan?

NOVIANI BASAR: Lebih baik mengecek langsung ke kami di Kedutaan Besar Australia agar terhindar dari penipuan.

Kalau iklan tersebut meyebutkan bahwa mereka bekerja sama dengan kami, Kedutaan Besar Australia, dan menjamin diterbitkannnya visa tersebut, dapat dipastikan itu tidak benar. Sebenarnya, tidak ada jaminan kalau permohonan visa itu akan berhasil.

Permohonan visa dapat diajukan sendiri atau melalui agen. Kedutaan Besar Australia tidak menunjuk satu agen pun untuk mengajukan visa. Tidak ada perbedaan biaya permohonan visa dan jangka waktu proses antara permohonan visa yang diajukan sendiri dan lewat agen. Proses visa sendiri biasanya cepat dan dalam hitungan hari.

Ada dua tempat untuk pengajuan permohonan visa Australia: Satu di Australian Visa Application Centre di Plaza ASIA Jakarta, dan satu lagi di Australian Visa Application Centre di Bali , tepatnya di Perkantoran Duta Wijaya Unit 12, Jl Raya Puputan, Renon, Denpasar.

MUBAROK: Bagaimana dengan tempat pengajuan visa untuk wilayah Indonesia lainnya?

NOVIANI BASAR: Itu tetap di Jakarta atau di Bali. Australian Visa Application Centre menerima pengajuan visa melalui kurir atau pos tercatat. Untuk di Jakarta, silakan menghubungi (021) 5140 1590 atau 91, dan untuk Bali (0361) 264 958. Australia sebenarnya menyambut baik para pengunjung dari Indonesia termasuk sebagai turis, pelajar dan pekerja yang berkualitas

MUBAROK: Terima kasih Opi. Noviani Basar adalah staf Imigrasi di Kedutaan Besar Australia. Informasi lebih lanjut tentang syarat-syarat mengajukan visa ke Australia, tersedia di situs www.indonesia.embassy.gov.au

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang jumlah bintang pada bendera Australia. Jawaban yang benar adalah enam bintang dan pemenangnya adalah: RIN HRLIANI dari Tabalong, RIRIS dari Medan, dan RIZKY HANDAYANI dari Palangka Raya.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apa nama kota di Australia yang paling dekat ke Indonesia? Apakah Sydney atau Darwin?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda karena kami mengalami kesulitan mengirim bingkisan kepada pemenang beberapa bulan lalu.

Jawaban ditunggu hingga 28 Juli 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Juni 2010
RS100629