Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: YM Ir Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum RI; Ir Budi Yuwono, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaaan Umum RI

Download file MP3


MUBAROK: Sekitar 60.000 rumah tangga di Indonesia akan terhubung dengan air bersih, termasuk 10.000 rumah yang akan mendapat akses kepada sistem pembuangan air limbah, melalui proyek yang didanai Australia.

Australia telah mengalokasikan dana sebesar A$25 juta untuk meningkatkan akses air pipa bagi masyarakat perkotaan di Indonesia dan memperluas sambungan pembuangan limbah rumah tangga, terutama untuk rumah tangga miskin.

Berbagai kota dan kabupaten di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi akan memperoleh manfaat dari prakarsa baru ini.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Ir Djoko Kirmanto, Pemerintah Pusat akan menyalurkan hibah dari Pemerintah Australia ini kepada Pemerintah Daerah berdasarkan output-based system, sistem yang dianggap lebih transparan dan rasional.

IR DJOKO KIRMANTO: Pemerintah Daerah harus mempunyai anggaran di dalam APBD-nya [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah]. Dia harus membuat air minum dan sanitasi, kerjakan dulu, sampai bisa membuktikan bahwa dengan APBD-nya itu, berapa sambungan rumah bisa dihasilkan, baik untuk air minum maupun sanitasi.

Sebanyak sambungan rumah yang efektif itulah, yang telah dikerjakan oleh Pemerintah Daerah itu, nanti diganti oleh Pemerintah, langsung masuk ke anggaran Pemerintah Daerah. Jadi bukan uang diberikan, mereka bekerja, tapi mereka bekerja dulu dengan APBD-nya, begitu selesai, baru uang diberikan.

Jadi, sekarang ada berapa sambungan rumah di kota itu, misalnya ada seribu sambungan rumah atau ada limaratus. Sebanyak itu juga yang kita ganti.

MUBAROK: Menurut Menteri, Pemerintah Pusat akan membantu daerah-daerah yang mempunyai perhatian kepada rakyatnya.

IR DJOKO KIRMANTO: Setiap sambungan rumah itu diganti dengan dua juta [rupiah]. Dan kalau lebih dari seribu, maka dari seribu satu, tiga juta [rupiah].

Misalnya PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] Boyolali (kampung saya), kalau nanti bisa memberikan delapan ratus sambungan, berarti nanti ditukar, delapan ratus kali dua juta. Tapi kalau dapat seribu dua ratus sambungan, maka seribu kali dua juta, plus dua ratus sambungan kali dua juta. Itulah cara perhitungannya.

MUBAROK: Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaaan Umum RI, Ir Budi Yuwono, menjelaskan persyaratan bagi Pemerintah Daerah yang ingin ikut serta dalam proyek air bersih dan sanitasi tersebut.

IR BUDI YUWONO: Pertama yang sanggup APBD-nya mengalokasikan dana untuk air dan sanitasi. Kedua, masih ada tidak kapasitas sisa, secara teknis, untuk membantu yang miskin. Ketiga, tentunya, mau melakukan sesuai dengan persyaratan-persyaratan teknis, seperti contohnya dikerjakan dulu baru dibayar.

MUBAROK: Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, kurang dari 20 persen penduduk Indonesia saat ini memiliki akses kepada air pipa dan hanya ada 11 kota yang memiliki sistem pembuangan limbah.

Proyek ini akan menyediakan akses kepada air bersih dan sistem pembuangan air limbah yang lebih baik bagi sekitar 480.000 orang Indonesia.

Untuk menjamin kesinambungan program ini, Australia juga akan memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah agar dapat mengelola program air bersih dan sanitasi bagi masyarakat secara efektif.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama kota di Australia yang paling dekat ke Indonesia. Jawaban yang benar adalah Darwin dan pemenangnya adalah: RENI ASWITA dari Padang, SUSI HERLINA dari Pekanbaru dan TUBAGUS JAYANA dari Nganjuk.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah sebutan untuk penduduk pertama Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 29 Agustus 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Juli 2010
RS100736