Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Merayakan Penduduk Asli Australia 2010

Transkrip program Radio Kookaburra:
Merayakan Penduduk Asli Australia 2010

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Wayne Quilliam, Seniman Foto Keturunan Aborijin; Oscar Motuloh, Fotografer Senior dan Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara; Robert Hyatt, Koordinator Program Olah Raga Penduduk Asli, Negara Bagian Victoria

Download file MP3


MUBAROK: Setiap bulan Juli Australia merayakan Penduduk Asli Australia sebagai cara untuk memajukan pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat dan budaya Aborijin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres.

Hubungan antara Penduduk Asli Australia dengan Indonesia sudah berlangsung sejak abad ke-16 ketika pedagang dan nelayan Makassar pertama kali mengunjungi wilayah Australia Utara.

Kedutaan Besar Australia dengan bangga berbagi kisah mengenai “Unsung Heroes” yaitu Penduduk Asli Australia yang telah memberikan sumbangsih yang signifikan kepada masyarakat, dalam suatu festival sepekan untuk merayakan kebudayaan Penduduk Asli.

Festival tahun ini juga diadakan untuk memperingati permintaan maaf yang bersejarah dari Parlemen Australia pada 2008 kepada Generasi yang Terampas: Penduduk Aborijin dan Kepulauan Selat Torres yang dipisahkan secara paksa dari keluarga dan masyarakat mereka melalui aksi pemerintah terdahulu.

Selama festival yang jatuh pada bulan Juli itu, berbagai kegiatan diselenggarakan termasuk pameran foto, lokakarya seni, pemutaran seri film kartun dan permainan tradisional Penduduk Asli Australia.

Pameran Foto digelar di Galeri Foto Jurnalistik Antara dan menampilkan koleksi foto karya Wayne Quilliam, seorang seniman foto keturunan Aborijin peraih penghargaan Australian Indigeneous Artist of the Year 2009.

WAYNE QUILLIAM: What we’re trying to say through our photos is that Australia is ....

TERJEMAHAN: Apa yang kami coba sampaikan melalui foto-foto kami adalah Australia merupakan masyarakat yang sangat progresif. Kami hidup di abad ke-21 tetapi kami tetap memegang teguh budaya kami.

MUBAROK: Fotografer senior dan kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara, Oscar Motuloh, mengatakan Wayne berhasil menampilkan sisi-sisi kemanusiaan dari keberadaan sebuah bangsa melalui karyanya. Foto-foto tersebut memiliki pesan yang kuat.

OSCAR MOTULOH: Kalau kita lihat, dari masing-masing foto yang ditampilkan oleh Wayne, ini adalah foto-foto yang mengungkap bagaimana simbol-simbol, bagaimana wajah, bagaimana ekspresi, bagaimana suara hati itu ditangkap dengan kamera.

MUBAROK: Kegiatan lain yang erat dengan perayaan Penduduk Asli Australia di Jakarta adalah permainan traditional Aborijin untuk anak-anak sekolah dasar.

Robert Hyatt adalah Koordinator Program Olah Raga Penduduk Asli Negara Bagian Victoria yang sengaja datang ke Jakarta untuk mengajarkan permainan ini.

ROBERT HYATT: The games that we played today were traditional Aboriginal games ….

TERJEMAHAN: Permainan yang kami mainkan hari ini adalah permainan tradisional Aborijin dari Australia. Sebagian dari permainan tersebut telah berusia ribuan tahun.

Kami mengubah permainan itu agar dapat dimainkan di sekolah sebagaimana yang biasa kami mainkan di sekolah-sekolah di Australia. Kami menggunakan bola tenis sebagai pengganti tombak sehingga anak tidak akan terluka.

Anak-anak terlihat senang dengan permainan ini. Mereka bermain sambil belajar.

MUBAROK: Kedutaan Besar Australia akan terus mengadakan promosi hubungan Australia-Indonesia melalui foto dengan sebuah pameran yang diselenggarakan pada Agustus dengan tema “Indonesia’s Struggle for Independence: The Australian Connection” untuk Merayakan 65 Tahun Kemerdekaan Indonesia.

Foto-foto tersebut merekam warga Indonesia dan Australia ketika berjuang bersama untuk kemerdekaan Indonesia dan pemulihan perdamaian di kawasan. Kenangan dan persahabatan selama periode tersebut masih lestari.

Ini merupakan kisah yang masih memiliki arti penting hingga kini dan berfungsi sebagai dasar hubungan yang kukuh dan lestari, yang kedua negara miliki bersama sebagai mitra strategis.

Selama pameran tersebut, juga diselenggarakan Pemutaran Film “Indonesia Calling” karya Joris Ivens tahun 1946 yang memperlihatkan dukungan serikat pekerja pelabuhan Australia kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia di Australia.

Pameran Foto ini diselenggarakan di Museum Konperensi Asia-Afrika Bandung selama sebulan penuh hingga 31 Agustus 2010.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama kota di Australia yang paling dekat ke Indonesia. Jawaban yang benar adalah Darwin dan pemenangnya adalah: RENI ASWITA dari Padang, SUSI HERLINA dari Pekanbaru dan TUBAGUS JAYANA dari Nganjuk.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah sebutan untuk penduduk pertama Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 29 Agustus 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Juli 2010
RS100737