Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Profil Alumni Australia Leonas Chatim

Transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Leonas Chatim

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Leonas Chatim, Konsultan, Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang

Download file MP3


MUBAROK: Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan laut merupakan perhatian utama Leonas Chatim, Konsultan, Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Leonas Chatim memperoleh gelar Magister dalam bidang Kebijakan Kelautan pada 2003 dari University of Wollongong, New South Wales, Australia.

Saat ini ia menjabat sebagai konsultan untuk program prakarsa Pemerintah Indonesia dalam rangka melindungi, merehabilitasi, dan mengelola terumbu karang serta ekosistem terkait demi kesejahteraan masyarakat pesisir di Indonesia.

LEONAS CHATIM: Saya memang ingin memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan kelautan di Indonesia. Salah satunya yang sudah saya lakukan adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terutama pemuda, supaya mereka lebih mengenal tentang kelautan dengan berbagai persoalannya.

Diharapkan dengan wawasan atau pengetahuan yang lebih baik tentang kelautan maka akan banyak orang belajar dan kemudian banyak orang yang ingin memperbaiki hal-hal yang masih kurang tentang laut di Indonesia ini.

MUBAROK: Leonas mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di Australia berkat beasiswa dari Asian Development Bank untuk program Master of Marine Studies.

LEONAS CHATIM: Belajar di Australia, hafalan itu bukan hal yang penting. Misalnya kita belajar tentang hukum laut internasional atau hukum lingkungan internasional, profesor kita memberikan tugas-tugas di mana kita harus membuat sebuah desertasi (tulisan) atau paper ilmiah.

Di sini menurut saya ada hal yang positif, bahwa ternyata tugas-tugas yang diberikan itu memberikan kita wawasan yang lebih luas, terpakai sekali pada saat sesudah selesai kuliah.

Jadi kita melihat persoalan itu tidak hafalan, tetapi kita melihat permasalahan kebijakan itu apa, misalnya, apakah penegakan hukum, apakah ketersediaan dana, apakah kekurangan sumber daya manusianya, apakah alat yang kita tidak punya.

Nah kita bisa lebih bijaksana melihat persoalan-persoalan itu. Itu penting karena wawasan-wawasan yang kita dapat waktu kuliah itu, sebenarnya bisa diterapkan di persoalan-persoalan yang nyata.

MUBAROK: Menurut Leonas hal lain yang juga menarik ketika belajar di Australia adalah program pendukung perkuliahan yang diperoleh mahasiswa sebelum memasuki kuliah reguler. Program ini memberikan bekal kepada mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas perkuliahan selanjutnya.

LEONAS CHATIM: Waktu itu saya ikut ETS (English for Tertiary Studies). Nah di situ kita belajar tentang bagaimana membuat tulisan, citation, menambah kemampuan bahasa Inggris, kita semua ikut kursus itu, karena itu memang penting, sangat membantu.

Nah setelah kita kuliah reguler, kita bisa konsultasi sama dosen-dosen pada waktu di ETS itu. Ini, kalau melihatnya seperti ini, informasi yang kita dapat seperti ini, kita menulisnya seperti ini, ada comment tidak? Nanti dia kasih tahu, wah kamu ini terlalu sempit atau ini tidak menjawab pertanyaan, bahwa ini kurang, kalau kamu melihat itu kamu seharusnya menjawabnya itu seperti ini.

Kita ada waktu-waktu konsultasi di mana kita bisa mengkonfirmasi apa yang kita lakukan, ini sudah sesuai tidak dengan apa yang diminta.

MUBAROK: Pada 1992, Leonas mendapat kesempatan untuk mewakili Jakarta mengikuti Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia (AIYEP). Waktu itu ia adalah mahasiswa Teknik Lingkungan di Universitas Sahid Jakarta.

Ia bersama 17 pemuda Indonesia lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia tinggal dengan keluarga-keluarga Australia di Australia Barat.

LEONAS CHATIM: Setelah AIYEP itu saya jadi lebih banyak interaksi atau berkomunikasi dengan Australia, bukan hanya institusi atau organisasinya, tapi juga dengan masyarakatnya. Dapat kesempatan sekolah di sana tentunya itu memberikan kepercayaan diri lebih bagi saya.

MUBAROK: AIYEP adalah program pertukaran tahunan untuk pemuda dan pemudi di kedua negara yang diselenggarakan oleh Lembaga Australia-Indonesia bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama negara bagian di Australia yang menempati satu pulau sendiri. Jawaban yang benar adalah Tasmania, dan pemenangnya adalah: YUYUN dari Kediri, FAUZIAH dari Ende Flores dan ARIF BUDIMAN dari Cirebon.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Di kota manakah Olimpiade 2000 diselenggarakan di Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 27 Oktober 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

September 2010
RS100945