Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Seniman Karikatur Tony Rafty dan Koleksi Indonesianya

Transkrip program Radio Kookaburra:
Seniman Karikatur Tony Rafty dan Koleksi Indonesianya

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Tony Rafty, Seniman Australia; Anthonius Ari Toelle, Mahasiswa Institut Kesenian Jakarta

Download file MP3


MUBAROK: Salah satu catatan penting dalam sejarah hubungan erat masyarakat Australia dan Indonesia adalah masa perang kemerdekaan RI. Tony Rafty, seniman karikatur Australia, mempunyai catatan penting tentang hal itu yang tertuang dalam karyanya.

Anthony Raftopoulos, atau lebih dikenal sebagai Tony Rafty, adalah seniman perang resmi untuk angkatan bersenjata Australia waktu itu, Australian Imperial Forces (AIF), di Papua Nugini, Kalimantan dan Singapura pada Perang Dunia Kedua.

Setelah perang berakhir, Rafty ditugaskan di Indonesia sebagai perwakilan surat kabar Sydney “The Sun” dan tinggal selama lima bulan di Surabaya, Bandung dan Jakarta, dari Agustus 1945 sampai Januari 1946.

Pada waktu itu, Rafty membuat banyak sekali sketsa pemandangan pertempuran di Indonesia termasuk “Pertempuran Surabaya” yang ia saksikan secara langsung. Surat-surat yang ditulisnya mengungkapkan rasa simpatinya terhadap perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan kekagumannya kepada pemimpin Indonesia yang muncul waktu itu, Soekarno.

Rafty mengatakan ia sangat beruntung sempat mengenal dan bertemu dengan Soekarno.

TONY RAFTY: Nobody knew Soekarno. Everybody said that man. Who is that man? Who is that man?

TERJEMAHAN: Tidak ada yang tahu Soekarno sebelumnya. Orang-orang hanya mengenalnya sebagai laki-laki itu. Siapa laki-laki itu? Siapa laki-laki itu?

Setiap orang pada waktu itu ingin mengetahui siapakah dia. Siapakah laki-laki itu yang mendapat dukungan dari seluruh rakyat. Rakyat Indonesia berdiri di belakang dia untuk bertempur melawan Belanda dan Inggris.

Soekarno adalah laki-laki cerdas. Dia tahu Jepang menyerah. Dia bertanya kepada saya, “Anda orang Australia melawan Jepang?” Saya jawab “Ya.” Dia berkata, “Kita sudah mengalahkan mereka. Selesai. Perang dengan Jepang sudah selesai.”

MUBAROK: Tony Rafty lahir di Paddington, New South Wales, Australia, dari orang tua migran Yunani pada 12 Oktober 1915.

Pekerjaan Rafty yang pertama sebagai seniman karikatur dimulai pada 1939 untuk surat kabar olahraga "The Referee". Setelah surat kabar ini ditutup, ia bergabung dengan “Sun Associated Newspapers” pada 1940, sebelum bergabung dengan angkatan bersenjata Australian Imperial Forces pada Juli 1942.

TONY RAFTY: So when I said to him, “You know that we are trying to find out who this man is because .....”

TERJEMAHAN: Jadi ketika saya berbicara dengan dia, “Tahukan anda kami sedang mencari tahu siapakah laki-laki ini karena saya ingin mewawancarainya. Apakah anda tahu siapa dia?”

Saya bertanya kepada seorang pria di dekat saya, “Siapakah laki-laki yang telah membantu anda mengalahkan Inggris dan Belanda?” Dia balik bertanya, “Anda tidak tahu siapa laki-laki yang ingin kamu temui itu?” Saya jawab “Tidak, tapi saya ingin tahu siapa dia.”

Dia berkata, “Saya Soekarno. Orang-orang itu adalah pengikut saya. Kami siap bertempur melawan musuh.” Itulah kali pertama Soekarno memberitahu dunia, memberitahu saya, bahwa dia adalah sang pemimpin yang sedang memimpin rakyatnya.

MUBAROK: Tony Rafty datang ke Indonesia untuk menghadiri pembukaan pameran “Soerabaia 1945: Pameran Sketsa dan Karikatur oleh Seniman Australia Tony Rafty.” Sebelum ke Surabaya, Rafty berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan komunitas seni dan mahasiswa termasuk dari Institut Kesenian Jakarta.

Anthonius Ari Toelle adalah salah seorang mahasiswa tingkat akhir di IKJ yang sempat bertemu dengan Tony Rafty.

ANTHONIUS ARI TOELLE: Tony Rafty datangnya itu cuma sebentar sekali, cuman Morning Tea. Tapi tiba-tiba saya kepikiran ada ide, ah kita harus dapat sesuatu nih, paling tidak tanda tangannya dari dia. Tapi kalau tanda tangan saja kurang berkesan. Kita bareng-bareng, akhirnya, bikin sketch dia.

Pas (ketika) saya gambar-gambar, tiba-tiba salah satu yang perempuan dari Kedutaan [Besar Australia memberitahukan], Tony Rafty tinggal lima menit lagi, jadi cepetan. Saya buru-buru, saya yang pertama maju ke Tony Rafty. Pas saya datang memberi ini, maunya untuk tandatangan saja, terus tiba-tiba dia gambarnya meniban (menimpa) gambar saya.

Pertama saya agak panik. Ini dia mengerti tidak maksud saya? Dia kan sudah tua, saya pikir dia tidak nyadar [sadar] kalau dia meniban gambar saya. Tapi akhirnya dia tiban dan nyadar. Dia memang sengaja untuk melebur gambar saya dengan gambar dia. Ini justru lebih berharga, karya saya berbarengan dengan karya dia.

MUBAROK: “Soerabaia 1945: Pameran Sketsa dan Karikatur oleh Seniman Australia Tony Rafty” berlangsung di Surabaya dari 10-20 November 2010 dan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia bekerja sama dengan Jawa Pos dan Garuda Indonesia.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang jenis alat musik khas Penduduk Asli Australia Didgeridoo. Jawaban yang benar Didgeridoo adalah jenis alat musik tiup, dan pemenangnya adalah: GERALDI TIO dari Sidanegara, MARYANI dari Cilacap dan HENDRA SUHENDRA dari Bandung.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama binatang khas Australia yang hidup di sekitar sungai dan berenang di air tawar? Apakah koala atau platypus?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 29 Desember 2010 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

November 2010
RS101157