Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Australia on Screen 2011

Transkrip program Radio Kookaburra:
Australia on Screen 2011

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Christine Hakim, Produser Film; Robyn Kershaw, Produser Bran Neu Dae; Rocky McKenzie, Aktor Bran Neu Dae; Sara Febrilia, Siswa Kelas 10 SMAN 8 Jakarta

Download file MP3


MUBAROK: Indonesia dan Australia memiliki kesempatan yang luas untuk berkolaborasi dalam bidang film, menurut produser film terkenal Indonesia, Christine Hakim, saat hadir pada pembukaan Festival Film Australia di Jakarta.

Untuk merayakan Hari Australia yang jatuh pada tanggal 26 Januari, Kedutaan Besar Australia di Jakarta mempersembahkan Festival Film Australia “Australia on Screen 2011” dari 26 hingga 28 Januari.

Artis dan produser film ternama Indonesia, Christine Hakim, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, hadir untuk membuka festival tersebut bersama Robyn Kershaw, produser, dan Rocky McKenzie, pemeran utama film Bran Nue Dae sebagai film pembuka.

Chistine Hakim mengatakan kerja sama Indonesia dan Australia dalam bidang kebudayaan, khususnya film, harus lebih ditingkatkan.

CHRISTINE HAKIM: Sebetulnya kita punya peluang yang besar juga, begitu juga Australia mempunyai peluang yang besar. Itu sebabnya, kenapa kolaborasi ini tidak ditingkatkan? Saya sendiri merasakan betapa banyak sekali menfaatnya dengan melakukan post production di Australia.

Australia ini standarnya sudah Hollywood dari segi teknis. Ini bukan mempromosikan luar negeri, tidak, tapi memang tidak bisa ditawar-tawar kalau pada saat kita mau melakukan diplomasi kebudayaan melalui film ke luar negeri memang ada standar tertentu yang kita harus penuhi untuk bisa diterima di festival-festival tertentu yang memang sudah seperti Cannes tingkatannya, atau seperti Oscar.

Dan juga saya sendiri merasakan pada saat justru kita shooting-nya, sebelum post production di Australia dengan setelah post production di Australia, itu terus terang memang kualitasnya, kualitas secara teknis, menjadi jauh berbeda.

MUBAROK: “Australia on Screen 2011” menghadirkan film-film yang mencerminkan perpaduan tradisi Penduduk Asli yang telah mapan dan pengaruh-pengaruh baru lainnya termasuk Bran Nue Dae, Jindabyne, Radiance, Lantana, Mary and Max, Looking for Alibrandi dan Ned Kelly.

Dalam seminar film yang merupakan bagian dari festival “Australia on Screen 2011”, produser Bran Nue Dae, Robyn Kershaw, mengatakan bahwa sebagai produser pekerjaan utamanya adalah bagaimana menarik perhatian penonton.

ROBYN KERSHAW: So from genre point of view I think it’s really important to understand ....

TERJEMAHAN: Dari sudut pandang genre atau aliran saya pikir penting sekali memahami apa yang diinginkan pasar dalam negeri dan berupaya untuk benar-benar mahir dalam hal ini.

Di Australia film tarian selalu berhasil meraih 15 juta lebih di box office. Jadi ketika pertama kali saya mencari dana untuk membiayai Bran Neu Dae, pertama yang saya katakan kepada para investor, ini adalah film tarian karena saya ingin mereka mencobanya.

MUBAROK: Sementara itu, Rocky McKenzie adalah aktor muda Penduduk Asli Australia yang berperan sebagai Willy dalam film Bran Neu Dae. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Rocky dalam bermain film.

ROCKY MCKENZIE: The producer, choreographer and the director came to my school, wanting to meet ....

TERJEMAHAN: Produser, koreografer dan sutradara datang ke sekolah saya untuk bertemu dengan beberapa anak muda dari tempat pelatihan sepak bola Penduduk Asli yang merupakan program khusus bagi anak-anak muda yang ingin membina prestasi dalam pendidikan dan olahraga.

Produser, koreografer dan sutradara itu datang dan bertemu dengan sekitar 30 anak laki-laki, mengadakan audisi, dipanggil, mengadakan audisi lagi beberapa kali, dan setelah itu terbang ke Sydney dan akhirnya saya memperoleh peran itu.

MUBAROK: Selama di Jakarta, Rocky berkunjung ke SMAN 8 Jakarta, salah satu mitra sekolah Australia dalam program BRIDGE, untuk berkenalan dan bermain basket. Sara Febrilia adalah salah seorang pemain basket SMAN 8 Jakarta.

SARA FEBRILIA: Untuk kesan [dan] pesan saya setelah bermain bersama Rocky, menurut saya, walaupun dia seorang aktor, kemudian main basket, dia jago olahraga dan lain-lain, dia itu termasuk rendah hati, friendly, baik menurut saya. Over all seru hari ini.

MUBAROK: “Australia on Screen 2011” disponsori oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bekerja sama dengan Australia International Cultural Council dan Screen Australia dengan dukungan Pemerintah Australia Barat.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang sebutan resmi untuk tim sepak bola Australia. Jawaban yang benar adalah socceroos, dan pemenangnya adalah: MIRA ELFIA dari Pariaman, LUKMAN NIL HAKIM dari Samarinda dan SRIWAHYUNI dari Pematangsiantar.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah judul film Indonesia dengan produser Christine Hakim yang proses pasca produksi-nya dikerjakan di Australia? Apakah Embun Pagi ataukah Daun di Atas Bantal?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 27 Februari 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Januari 2011
RS110101