Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Pemuda-Pemudi Australia Menimba Pengalaman di Wakatobi

Transkrip program Radio Kookaburra:
Pemuda-Pemudi Australia Menimba Pengalaman di Wakatobi

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Muhammad Ridhwan Riza dan Wilia Paramitasari, Peserta Indonesia; Hugua, Bupati Wakatobi; Ilana Idrus, Peserta Australia

Download file MP3


MUBAROK: Lebih dari 870 pemuda-pemudi Australia dan Indonesia telah ikut serta dalam Program Pertukaran Pemuda Australia Indonesia (AIYEP) sejak program ini diluncurkan pada 1982 dan salah satu alumninya adalah Bupati Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

Sebanyak 18 pemuda dan pemudi Indonesia baru saja menyelesaikan kegiatan pertukaran mereka di Brisbane dan Roma di Negara Bagian Queensland, Australia. Mereka kembali bersama 18 pemuda dan pemudi Australia untuk memulai fase kegiatan mereka di Indonesia.

Wilia Paramitasari adalah peserta Indonesia dari provinsi Banten. Ia bercerita tentang pengalaman ia dan teman-temannya selama tinggal dua bulan di Australia.

WILIA PARAMITASARI: Ada pengalaman di work placement juga di homestay. Contoh kecilnya misalnya di jalan raya, mereka sangat teratur, tidak ada macet, segala sesuatunya sangat ter-schedule, sangat rapi.

Jadi bisa dipastikan, kalau kita berangkat jam sekian, sampai di sana jam sekian. Kita bangun jam sekian, sarapan jam sekian, kegiatan jam sekian, selesai jam sekian. Pokoknya sangat teratur sekali.

Terus pengalaman yang menarik juga, karena saya magangnya di sekolah, jadi mengajar bahasa Indonesia di sekolah di Australia itu sangat menarik karena mereka belajar bahasa Indonesia.

Ternyata sudah lumayan banyak sekolah yang sudah menerapkan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia dan mereka sangat senang sekali untuk belajar bahasa Indonesia juga kebudayaannya.

MUBAROK: Peserta lainnya, Muhamad Ridwan Riza, adalah wakil dari Jakarta. Ia bercerita tentang ngamen bersama teman-temannya di Australia.

MUHAMMAD RIDHWAN RIZA: Kita menampilkan opening act. Opening act itu kita ada yang main angklung, ada yang main rafai, drum, tamborin, dan juga ada yang nari di depan, tari Bali. Kita bareng-bareng memainkan angklung, rafai, kemudian ada yang menari dan Sari menyanyi.

Kemudian kita juga menampilkan rafai geleng. Rafai geleng itu memang sudah item untuk acara performance, kemudian kita menampilkan salman dan juga angklung. Kita langsung on the spot saja, bagaimana caranya, pokony kita tampil.

MUBAROK: Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia fase Indonesia tahun ini diselenggarakan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bupati Wakatobi, Hugua, adalah alumni AIYEP tahun 1986.

HUGUA: Program AIYEP ini adalah sebuah program pemerintah yang menurut saya sangat berperanan penting dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas pemuda. Dan ini menurut saya sebuah bentuk pengkaderan yang langsung kita bisa lihat di samping kualitas keterampilan, kemampuan komunikasi, juga kapasitas-kapasitas emosional yang lain.

Tapi yang paling penting bahwasanya dengan program ini kita bisa melihat kultur, perbedaan kebudayaan antara satu negara dengan negara lain, karena di sanalah kira-kira jati diri. Jati diri bangsa Indonesia dan jati diri bangsa Australia.

MUBAROK: Ilana Idrus adalah salah seorang peserta Australia dari Sydney. Ia sudah belajar bahasa Indonesia selama lima tahun di University of Sydney, satu tahun di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, sering ke Indonesia dan sangat mencintai Indonesia.

ILANA IDRUS: Ikut AIYEP adalah cara untuk datang ke Indonesia dan dapat pengalaman baru di daerah baru, karena saya belum pernah ke Sulawesi Tenggara.

Di Wakatobi itu sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia karena saya sudah sering ke Jawa dan juga Sumatera karena saya ada keluarga di Jawa dan Sumatera. Tapi di Wakatobi sangat beda, itu daerah yang sangat indah dan semua orang di sini sangat baik.

Kami diterima dengan cara yang sangat hangat dan di sini juga masakan sangat beda dan juga budaya beda. Saya sangat senang di sini.

Sekarang bulan ini, kami di sini selama satu bulan, melakukan community development (pembangunan masyarakat). Jadi kami dibagi dalam lima divisi, lingkungan, kesehatan, olahraga, pendidikan dan juga pariwisata. Saya sendiri di kelompok olahraga.

Jadi kami pergi setiap hari ke SD di daerah Walungu dan bermain olahraga ciri khas Australia dengan semua anak-anak di sana dan juga setiap sore di sini di pinggir pantai bermain olahraga dengan semua anak dari Walungu dan juga mau memberikan sedikit informasi tentang kepentingan kesehatan dan juga olahraga.

MUBAROK: Program Pertukaran Pemuda Australia Indonesia adalah salah satu program yang sangat penting dalam hubungan antara Indonesia dan Australia.

Program ini memberikan kesempatan kepada pemuda-pemudi di Australia dan pemuda-pemudi di Indonesia untuk memperoleh pengalaman di negara masing-masing dan untuk bekerja bersama baik di daerah di Australia maupun daerah di Indonesia.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang sebutan resmi untuk tim sepak bola Australia. Jawaban yang benar adalah socceroos, dan pemenangnya adalah: MIRA ELFIA dari Pariaman, LUKMAN NIL HAKIM dari Samarinda dan SRIWAHYUNI dari Pematangsiantar.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah judul film Indonesia dengan produser Christine Hakim yang proses pasca produksi-nya dikerjakan di Australia? Apakah Embun Pagi ataukah Daun di Atas Bantal?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 27 Februari 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Januari 2011
RS110102