Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Perkembangan Muslim Australia dan Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Perkembangan Muslim Australia dan Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Moustafa Fahour, Museum Islam Australia; Muhammad Nadeem Hussain, Islamic Council of Victoria; Rubaidi, IAIN Sunan Ampel Surabaya

MUBAROK: Sejarah nelayan dan pedagang dari Makassar akan ditampilkan dalam Museum Islam Australia yang direncanakan akan dibangun di Melbourne, Australia.

Islamic Museum of Australia akan menjadi museum pertama di Australia yang menampilkan kekayaan warisan seni dan sumbangsih bersejarah dari kalangan Muslim di negeri itu.

Proyek waralaba pembangunan museum ini diprakarsai oleh keluarga Fahour, salah satu keluarga Muslim di Victoria. Moustafa Fahour berbicara dengan Radio SBS Australia.

MOUSTAFA FAHOUR: Our focus will be on art and architecture which is both ....

TERJEMAHAN: Fokus kami adalah seni dan arsitektur yang bersejarah dan kontemporer; banyak seniman muda Muslim di Australia yang bekerja secara global; dan filosofi dibalik karya seni dan arsitektur mereka yang berhubungan dengan geometri dan lain-lain.

Bidang lain yang juga akan ditampilkan adalah sejarah Muslim Australia, terkait dengan masa-masa di mana Islam mulai membangun hubungan dengan Australia, sejak kedatangan para nelayan dari Makassar, kedatangan imigran dari Inggris, kedatangan para penunggang unta dari Afganistan hingga sekarang.

Selain itu juga akan ditampilkan keberhasilan Muslim Australia di berbagai bidang dan keahlian yang berbeda.

MUBAROK: Para sejarawan mengatakan orang Makassar datang ke Australia untuk kali pertama sekitar abad keenambelas untuk berdagang dengan penduduk Aborijin, kegiatan yang berlangsung selama lebih dari tiga abad.

Saat ini tidak ada istilah Muslim khas Australia. Sekitar empat dari sepuluh warga Muslim Australia lahir di Australia dan orang tua mereka berasal lebih dari 70 negara.

Muhammad Nadeem Hussain dari Islamic Council of Victoria adalah salah seorang peserta pertukaran Muslim Australia-Indonesia tahun ini. Nadeem adalah Muslim Australia yang memilik latar belakang keluarga dari India.

NADEEN HUSSEIN: In Australia, the Muslim community is very vibrant and very ...

TERJEMAHAN: Di Australia, masyarakat Muslim sangat dinamis dan sangat kaya dari segi budaya tetapi dalam arti yang berbeda dengan di Indonesia.

Banyak warga Australia tentunya membawa budaya masing-masing dari tempat mereka berasal, karena masyarakat Australia terbentuk dari penduduk migran baik Muslim maupun non-Muslim.

MUBAROK: Australia dan Indonesa bekerja sama erat untuk mengembangkan pemahanan tentang Islam di kedua negara melalui Program Pertukaran Muslim.

Sejumlah cendekiawan Muslim Indonesia juga memiliki kesempatan untuk mengadakan penelitian untuk program pasca sarjana di Australia melalui program kemitraan beasiswa pendidikan Islam (Partnership in Islamic Education Scholarship - PIES).

Rubaedi adalah dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya, salah seorang cendekiawan Muslim yang akan mengadakan penelitian untuk program S3 di Australian National University.

RUBAEDI: ANU (Australian National University) ini terkenal cukup kuat sebagai salah satu universitas di Australia yang memiliki tradisi akademik khususnya di bidang Islamic Studies, itu sangat kuat.

Secara spesifik judul desertasi saya itu tentang perubahan kelas menengah NU (Nahdlatul Ulama) dari ideologi moderat berpindah ke ideologi kanan.

Walaupun penelitian tentang NU sudah banyak, tetapi penelitian yang lebih spesifik mengarah kepada bagaimana prilaku keberagaman NU yang selama ini memegang teguh tradisi moderatisme, sekarang kemudian berpindah kepada haluan yang lebih radikal. Itu saya kira fenomena baru.

MUBAROK: Rubaidi bersama empat orang peserta lainnya dari STAIN Kediri, STAIN Kendari, STAIN Ponorogo dan IAIN Mataram, berangkat pada pertengahan Juli untuk menyelesaikan penelitian mereka di Australia selama 40 minggu.

Selamat menyambut bulan suci Ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1432 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang judul lagu berikut [lagu]. Jawaban yang benar adalah Waltzing Matilda dan pemenangnya adalah NELLY dari Palembang, JOYCE IMMANUEL HARTANTO dari Surabaya dan HAZAIRIN dari Palembang

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Kapan warga Australia merayakan Pekan Kebudayaan Penduduk Asli Australia. Apakah setiap Juli atau Agustus?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 31 Agustus 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Juli 2011
RS110735