Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script -Profil Alumni Australia Ida Ayu Astarini

Transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Ida Ayu Astarini

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Ida Ayu Astarini, Sekretaris Program S2 Biologi Universitas Udayana

MUBAROK: Bagaimana Australia mengembangkan pertanian mereka? Alumnus University of Western Australia, Ida Ayu Astarini, telah menyaksikan bagaimana Australia mengelola pertaniannya.

Masyarakat Indonesia pada umumnya sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Tetapi lahan pertanian terus berkurang akibat alih fungsi lahan yang mengancam swasembada pangan. Lalu bagaimana sebaiknya mengembangkan pertanian di Indonesia?

Ida Ayu Astarini adalah Dosen, Peneliti dan Sekretaris Program S2 Biologi di Universitas Udayana yang ahli dalam pengembangan tanaman.

IDA AYU ASTARINI: Saya kira kita jangan bergantung sama padi saja di masa depan. Kita harus juga menggali potensi, karena Indonesia termasuk hot spot biodiversity, kita biodiversitasnya luar biasa.

Kita harus berusaha menganeka-ragamkan pangan kita, tidak hanya makan beras sebagai sumber karbohidrat, bisa juga kentang atau umbi-umbian yang banyak kita punya. Seperti saya di kampung ada umbi yang besarnya mungkin satu meter, mereka bilangnya ubi dalem karena ubinya itu sangat dalam di dalam tanah.

Nah itu mulai langka karena tidak banyak dimanfaatkan padahal rasanya enak banget.

MUBAROK: Ida Ayu Astarini berasal dari Denpasar, Bali, dan orang tuanya berasal dari Singaraja. Setelah lulus sekolah menengah, Astarini melanjutkan program Sarjana di Institut Pertanian Bogor.

Setelah lulus dari IPB, Astarini sempat bekerja di perhotelan tetapi kemudian memutuskan untuk menjadi dosen pada 1993.

IDA AYU ASTARINI: Waktu di Australia saya S2-nya di Australia itu mengambil pemuliaan untuk tanaman hias. Jadi, nama tanamannya Boronia. Itu kelompok Rutaceae artinya kelompok masuk familinya jeruk tapi dari tanaman hias, berbunga.

Jadi saya coba silangkan Boronia antar warna dan menghasilkan warna baru. Jadi saya mendapatkan varitas baru di mana satu Boronia berwarna pink yang satunya coklat tapi yang coklat ini wangi. Akhirnya saya silangkan dan mendapatkan yang warnanya pink dan wangi.

Sekarang ada di kebun raya di Perth, dikoleksi di sana, di Kings Park namanya, diberi nama purple gerund, karena warnanya menjadi purple [ungu], tidak pink, tapi karena campuran antara coklat dengan pink, jadi purple. Itu yang S2.

Mulai belajar di Australia tahun 1994-1997 itu S2-nya, pemuliaan tanaman dan kultur jaringan. Kemudian S3-nya 2002-2006, itu pemuliaan tanaman juga dan ke arah genetika molekuler. Keduanya di The University of Western Australia di Perth. Dengan ADS [beasiswa Australian Development Scholarship] dua-duanya.

MUBAROK: Astarini mengatakan pertanian di Australia sangat maju. Banyak upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan alam yang keras demi kemajuan pertanian.

IDA AYU ASTARINI: Kita lihat gandum, misalnya, mereka banyak sekali melakukan pemuliaan artinya mencoba menghasilkan varitas-varitas baru gandum yang tahan kering. Karena kita tahu, Australia, apalagi Perth terutama, itu makin lama makin berkurang curah hujannya. Jadi mereka berusaha sekali mendapatkan tanaman gandum yang tahan kering.

MUBAROK: Menurut Astarini, Australia berhasil mengembangkan sistem di mana komunikasi sangat erat antara petani, universitas, industri dan departemen pertaniannya.

IDA AYU ASTARINI: Mereka memiliki satu konsorsium, jadi selalu ada pertemuan rutin untuk melihat apa masalah di petani kemudian nanti akan disampaikan ke universitas atau dinas pertanian, departemen pertanian, nanti industri membantu dari segi biaya.

Di sana petaninya kena pajak. Jadi pajaknya itu untuk membiayai riset-riset untuk memajukan pertaniannya. Kalau ada hasil riset dia menghasilkan bibit unggul langsung di trial, dicobakan di petani-petani dan kalau sudah, trial-nya itu minimal tiga tahun, multi years and multi locations, jadi harus di tempat yang berbeda dan beberapa tahun.

Kalau sudah fix mereka munculkan sebagai varitas baru dan itu nanti dilempar ke petani lagi. Petani yang memanfaatkan.

MUBAROK: Bagaimana caranya supaya pertanian Indonesia itu maju seperti yang dilihat di Australia?

IDA AYU ASTARINI: Mungkin kita mencontoh cara mereka, bagaimana petani itu selalu sangat berkaitan dengan departemen pertaniannya dan dengan universitas dan dengan industri juga.

MUBAROK: Menurut Astarini, penelitian pertanian sangat penting dan perlu dukungan industri untuk memajukan pertanian di Indonesia.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang bulan perayaan Pekan Kebudayaan Penduduk Asli Australia. Khusus untuk quiz ini, kami akan mengumumkan pemenangnya pada periode berikutnya.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah bahasa resmi yang digunakan di Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 30 September 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Agustus 2011
RS110838