Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Masalah Keanekaragaman Hayati

Transkrip program Radio Kookaburra:
Masalah Keanekaragaman Hayati

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Profesor Hugh Possingham FAA BSc (Adelaide) DPhil (Oxford), Australian Academy of Science; Profesor Dr Sangkot Marzuki, Direktur Lembaga Eijkman; Kiki Anggraini, Mahasiswa Universitas Indonesia

MUBAROK: Jika kita berbicara tentang berbagai bentuk kehidupan di bumi, Indonesia dikatakan memiliki jumlah tanaman, hewan dan mikro organisme terbesar di dunia.

Namun keanekaragaman hayati yang kaya ini berada dalam ancaman akibat pengrusakan ekosistem alam. Kenyataannya adalah tidak semua tanaman dan hewan dapat diselamatkan.

Menurut Hugh Possingham, guru besar matematika dan ekologi di Australian Academy of Science, ada cara-cara untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah.

Profesor Hugh Possingham berbicara pada sebuah seminar di Jakarta dengan judul Business of Biodiversity: Decision Science for Conservation Problems.

Profesor Possingham menunjukkan bagaimana perhitungan matematika sederhana dan ekonomi digunakan sebagai suatu metoda dalam menentukan daerah konservasi yang tepat.

PROF POSSINGHAM: Many disciplines in the world, first physics and then chemistry ....

TERJEMAHAN: Banyak di antara discipline ilmu di dunia, pertama fisika, lalu kimia dan sekarang biologi, telah didominasi oleh matematika, statistika dan pemodelan.

Keterampilan matematika itulah yang membuat saya bisa menjadi ilmuwan seperti sekarang, karena sedikit sekali orang yang tertarik dengan konservasi juga mempunyai keterampilan matematika.

Dan banyak dari keterampilan matematika ini, anda akan lihat sendiri, tidak rumit. Itu adalah keterampilan yang anda pelajari di sekolah menengah, matematika dasar. Matematika yang saya gunakan sebanarnya tidak jauh berbeda dengan matematika belanja dan saya pikir kita semua suka belanja.

MUBAROK: Seminar yang dihadiri oleh sejumlah akademisi, aktivis lingkungan dan mahasiswa itu mendapat dukungan dari Lembaga Eijkman dan dihadiri pula oleh Profesor DR Sangkot Marzuki.

PROF MARZUKI: Yang jelas bahwa ada tools yang berdasarkan mathematical thinking yang membuat decision (keputusan) policy [kebijakan] itu menjadi lebih efektif. Itu dasarnya.

Jadi decision itu tidak hanya dibuat berdasarkan feeling [perasaan] bahwa di satu tempat itu biodiversity-nya tinggi oleh karena itu kita harus pergi ke sana, padahal untuk conserve biodiversity [melestarikan keanekaragaman hayati] di situ biayanya jauh lebih besar dan karena faktor-faktor lain kemungkinan dia sukses kecil.

Jadi itu dia simpan dalam suatu approach, suatu pendekatan di mana semua faktor-faktor itu disimpan menjadi satu dan kemudian kita bisa melihat bagaimana effectiveness-nya itu. Software sebetulnya.

MUBAROK: Menurut Profesor Marzuki salah satu kendala dalam pembuatan kebijakan konservasi berdasarkan pendekatan Possingham ini adalan kemauan.

Mahasiswa S2 di Universitas Indonesia, Kiki Anggraini, juga mengatakan ada beberapa kendala dalam menyatukan visi dalam pembuatan keputusan konservasi di lapangan.

KIKI ANGGRAINI: Misalnya yang paling penting tadi dijelaskan oleh profesor, kalau dari segi burung, daerah burung yang paling bagus dikonservasi itu daerah A, tapi kalau dari segi hutan misalnya daerah B. Jadi bisa macam-macam.

Jadi bagaimana kita bisa merangkum bahwa yang paling efektif itu kita mengkonservasi di daerah mana. Itu sebenarnya sudah dijelaskan sama profesor.

MUBAROK: Profesor Huge Possingham mengatakan setiap industri besar di dunia menggunakan ilmu matematika dan ekonomi untuk mengoptimalkan keputusan. Oleh karena itu, hal yang sama juga bisa dilakukan dalam bidang konservasi.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang bulan perayaan Pekan Kebudayaan Penduduk Asli Australia. Khusus untuk quiz ini, kami akan mengumumkan pemenangnya pada periode berikutnya.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah bahasa resmi yang digunakan di Australia?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 30 September 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Agustus 2011
RS110840