Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Bule Juga Manusia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Bule Juga Manusia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Richard Miles alias Bule Ngehe, Penulis Buku “Bule Juga Manusia”

MUBAROK: Banyak asumsi tentang orang asing, sebagian akurat dan sebagian lagi steriotip. Tetapi bagi salah seorang asing Australia, Richard Miles yang dikenal dengan panggilan Si Bule Ngehe, orang asing atau bule juga manusia.

Bule Juga Manusia adalah judul sebuah buku yang diterbitkan Bukune dan ditulis oleh orang Australia yang mahir berbahasa Indonesia.

Richard Miles belajar bahasa Indonesia sejak duduk di bangku sekolah dasar di Adelaide, Australia, yang berlanjut hingga perguruan tinggi. Tetapi ia baru berhasil berkunjung ke Indonesia setelah dua tahun kuliah dan menabung dari hasil kerjanya sebagai kasir di sebuah supermarket.

Buku Bule Juga Manusia memuat cerita-cerita lucu tentang pengalamannya selama berkunjung ke Indonesia.

RICHARD MILES: Kalau kata saya sih, semua buku yang dari Bukune rata-rata hasilnya sama. Maksudnya, audience-nya sama, editannya memang menghasilkan sesuatu yang tujuannya satu audience gitu, jadi ABG-ABG (anak baru gede) biasanya.

Tapi yang saya rasa lumayan banyak orang seumuran saya bahkan yang lebih tua yang suka buku ini soalnya tulisannya bukan sekedar cerita sakit perut atau cerita bencong-bencong aja tapi ada juga mungkin sedikit penelitian bagaimana rasanya menjadi bule di Indonesia walaupun disembunyikan di dalam candaan atau kekonyolan.

MUBAROK: Richard Miles yang kini berusia 24 tahun mengatakan awalnya ia mulai menulis blog atas anjuran temannya, blogger terkenal Indonesia, Raditya Dika yang kemudian menjadi editor buku tersebut.

Yang lucu, dari naskah yang diserahkan ke penerbit setebal 80 halaman ukuran stardar A4 hanya ada 30 halaman yang diterima. Sedangkan 50 halaman lainnya dihapus.

RICHARD MILES: Kan gue udah, saya dapat naskahnya gitu kan. Jadi yang sudah di-highlight warna kuning, saya pikir ini yang diterima. Wah hebat nih hampir lebih dari setengah bukunya diterima. Wah mantap, mantap nih. Terus pas [saya] tanya editornya. “Jadi, lho suka kan bukunya? Naskahnya bagus kan. Jadi gue cuma tinggal tambahan 20 halaman.”

[Editor menjawab] “Eh bukan. Yang kuning yang dihapus.” Saya tanya, “Lha terus gua gimana?” Dia bilang “Ya udah molor tiga bulan. Kalau lho tiga bulan nggak jadi. Ya udah kita nggak jadi.”

MUBAROK: Dengan kesempatan yang hanya tiga bulan itu, Richard bekerja keras untuk menyelesaikan naskahnya dengan bimbingan Raditya Dika.

Richard mengatakan, istilah “ngehe” pertama kali dia dapat dari temannya ketika berada di Yogyakarta.

RICHARD MILES: Kita bersama beberapa anak kantor Sheila On 7. Terus ada satu anak lagi yang kebetulan sepupunya Erros, gitarisnya Sheila On 7, namanya Dimas. Dia orang Jawa tapi udah lama di Jakarta. Terus dia aksennya udah betawi gitu. Terus dia bilang, “Mau nggak lho diajarin basa Betawi?” Ya boleh.

Terus dia bilang, “Ya udah kalau ada orang rese, lho bilang: Ngehe Lho.” Terus ya udah, saya tanya artinya apa. Dia bilang, “Artinya kayak rese, nyebelin, tapi nggak separah itu juga.” Terus saya memang pikir itu lucu.

MUBAROK: Sedangkan panggilan si Bule Ngehe, pertama kali disebutkan dalam salah satu tulisan blog Raditya Dika yang menceritakan pertemuannya dengan Richard Miles di Australia.

RICHARD MILES: Waktu itu Raditya Dika datang ke Adelaide buat bikin “Kambing Jantan” (film). Terus kita ngobrol-ngobrol dan saya bilang pernah ada cowok yang ngajarin ini kata “ngehe.” Terus, dia pikir itu lucu, dia nulis di blog dia tentang “Si Bule Ngehe” ini yang dia ketemu.

MUBAROK: Richard Miles mengatakan pengalaman-pengalaman yang diceritakannya dalam buku Bule Juga Manusia terjadi antara 2006 hingga 2010.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang bahasa resmi yang digunakan di Australia. Jawaban yang benar adalah bahasa Inggris dan pemanangnya adalah ARIEF HIDAYAT dari Samarinda, SYAIPUL dari Palangka Raya dan FATMAH KHOIRINISA dari Banjarnegara.

Sedangkan quiz sebelumnya dengan pertanyaan tentang bulan perayaan Pekan Kebudayaan Penduduk Asli Australia. Jawaban yang benar adalah Juli dan pemenangnya adalah: DANIEL SENTOSA dari Surabaya.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Siapakah mantan perdana menteri Australia dari Partai Buruh yang pernah menjadi manajer sebuah band The Ramrods? Apakah Paul Keating atau John Howard?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 31 October 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

September 2011
RS110945