Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Teknologi Pemetaan dan Bencana Alam

Transkrip program Radio Kookaburra:
Teknologi Pemetaan dan Bencana Alam

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dimas Raharjo, Mahasiswa Universitas Indonesia; Dr Trevor Dhu, Manajer Risiko dan Kerentanan, Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction

MUBAROK: Teknologi pemetaan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi bencana alam. Mahasiswa dari lima universitas terbesar di Indonesia telah ikut serta dalam kompetisi inovatif untuk memetakan kota mereka.

Kompetisi OpenStreetMap mengajak mahasiswa untuk merancang peta dalam jaringan dengan menggunakan data yang baru dan yang sudah ada.

Kompetisi yang berlangsung selama enam minggu ini didanai oleh Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) dan Bank Dunia melalui Global Facility for Disaster Reduction and Recovery.

Lima orang mahasiswa berhasil memenangkan kompetisi ini setelah mengumpulkan data terbanyak dari kota mereka masing-masing dan mendapat kesempatan mengikuti konferensi tahunan State of the Map dan Free Open Source Software for Geospatial di Amerika Serikat.

Dimas Raharjo adalah pemenang dari Universitas Indonesia.

DIMAS RAHARJO: Jadi yang ikut kompetisi ini, kebetulan digelar workshop itu sebelum dimulai kompetisi. Jadi workshopnya itu ada di lima universitas di Indonesia, UI, ITB, UGM, ITS dan Andalas di Padang.

Di dalam workshop ini dijelaskan bagaimana caranya memasukkan data terus, misalnya ada bangunan di-digit berapa lantai, tipe temboknya apa, nama bangunannya itu apa dan jenis dari atapnya itu bagaimana, apakah dari beton atau dari genteng.

MUBAROK: Dimas berhasil memasukkan data dengan nilai lebih dari 28.000. Sedangkan data terbanyak disampaikan oleh Bakhtiar Arif Mujianto dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nilai lebih dari 47.000.

Data yang mereka masukkan diolah dengan perangkat lunak risiko Risk in a Box yang dapat diakses dalam jaringan melalui situs web riskinabox.org.

Dimas mengatakan banyak manfaat yang telah ia peroleh dari kompetisi ini.

DIMAS RAHARJO: Kita bisa membantu informasi-informasi yang dibutuhkan penelitian untuk Indonesia.

Yang kedua saya punya pengalaman ke Amerika, berkenalan dengan komunitas-komunitas pemetaan, bukan cuma lokal tetapi juga dunia. Jadi itulah mangkanya saya juga bisa melatih bahasa Inggris saya juga.

MUBAROK: Para ilmuwan dan teknisi kini dapat menggunakan data yang dikumpulkan oleh para mahasiswa Indonesia untuk mengidentifikasi bangunan-bangunan di daerah rawan bencana alam yang dapat diakses melalui internet termasuk Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Padang.

Dr Trevor Dhu adalah Manajer Risiko dan Kerentanan dari Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction.

DR TREVOR DHU: Detailed maps are critical in preparing communities for natural ....

TERJEMAHAN: Peta yang rinci sangat penting dalam mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan gunung berapi. Peta menyoroti tempat tinggal masyarakat yang paling miskin dan rentan, serta lokasi fasilitas umum terdekat seperti rumah sakit dan sekolah.

MUBAROK: Selain Dimas Raharjo dari UI, pemenang lainnya pada Kompetisi OpenStreetMap itu adalah Irwan Abdul Rohman dari Institut Teknologi Bandung, Bakhtiar Arif Mujianto dari Universitas Gadjah Mada, Andriya Gunartono dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya dan Irwan Maryon dari Universitas Andalas.

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama mantan perdana menteri Australia dari Partai Buruh yang pernah menjadi manajer band The Ramrods. Jawaban yang benar adalah Paul Keating dan pemanangnya adalah DISMAS MARIANUS dari Ende, KARTIKA dari Surabaya dan DIEGO ARMANDO dari Ende.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Apakah nama selat yang memisahkan antara Australia dan Papua Nugini? Apakah A Selat Bass atau B Selat Torres?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 30 November 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

Oktober 2011
RS111047