Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Profil Alumni Australia Dr Ahmad Agus Setiawan

Transkrip program Radio Kookaburra:
Profil Alumni Australia Dr Ahmad Agus Setiawan

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Ahmad Agus Setiawan, Manajer Kemahasiswaan, Penelitian dan Kerja Sama, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada

MUBAROK: Energi terbarukan saat ini masih mahal bila dibanding dengan energi yang sudah mapan seperti minyak bumi dan batu bara. Dr Ahmad Agus Setiawan mengatakan sebenarnya ada harga yang sangat mahal yang harus dibayar akibat dari penggunaan energi konvensional tersebut termasuk polusi dan dampak lingkungan lainnya.

Ahmad Agus Setiawan memperoleh gelar doktoral (PhD) dalam bidang sistem energi terbarukan dari Curtin University, Australia, pada 2009.

Sebelumnya ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Unversitas Gajah Mada dalam bidang teknik listrik, mendapat beasiswa S2 dari Swedia dan akhirnya memperoleh beasiswa dari Pemerintah Australia pada 2004 untuk menyelesaikan S3-nya.

Tahun ini, Dr Setiawan memperoleh penghargaan Australian Alumi Award untuk Ekonomi Berkelanjutan dan Pembangunan Sosial.

DR SETIAWAN: Riset saya basisnya adalah renewable energy, pemanfaatan energi terbarukan, terutama untuk pembangkitan listrik untuk daerah-daerah terpencil.

Jadi waktu itu, dari awal memang karena saya basisnya teknik elektro, S2-nya sustainable energy, maka idenya adalah bagaimana listrik itu di Indonesia semuanya dapat. Kita banyak pulau, ribuan pulau. Dan yang paling bagus listriknya hanya Jawa, Bali dan Madura yang terkoneksi. The rest [selebihnya] bahkan Sumatera, Kalimantan pun juga belum terlalu bagus.

Taruh lah itu ngomong pulau besar. Kalau pulau kecilnya memang, benar-benar parah, istilahnya tidak ada listrik dan sebagainya. Ada listrik tapi hanya beberapa jam saja dan sebagainya. Dan kalau kita bilang pulau-pulau kecil keadaannya seperti itu.

MUBAROK: Lahir dan dibesarkan di Yogyakarta, Dr Setiawan saat ini menjabat sebagai Manajer Kemahasiswaan, Penelitian dan Kerja Sama pada Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada.

Dr Setiawan mengatakan inisiatif kegiatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia saat ini masih bersifat dari atas ke bawah (top-down).

Meskipun demikian pada tahun 2008-2009 ia bersama mahasiswanya berinisiatif untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di Desa Giriharjo, Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Jawa Tengah.

DR SETIAWAN: Saya di Curtin University waktu itu mendapatkan undangan untuk kompetisi internasional dari UNESCO mengajukan suatu proyek sustainable development dan kita mengangkat energi terbarukan untuk di daerah Indonesia.

Waktu itu kena banyak disaster [bencana], dan kita memanfaatkan energi terbarukan matahari untuk power [tenaga listrik] dan water supply [pasokan air]. Karena setelah kena disaster biasanya listriknya mati, terus airnya juga kacau, rusak dan sebagainya.

Pada realitasnya kemudian kita membangun sistem di daerah Gunung Kidul yang setiap tahun juga mengalami kesulitan air dan itu dikerjakan oleh mahasiswa.

MUBAROK: Selama di Austraila, apakah ada tempat favorit untuk menghabiskan waktu luang atau hiburan?

DR SETIAWAN: Kalau di sana di Perth itu pilihannya banyak sekali. Kalau bosan kita jalan ke Kings Park di dekat kota, jalan-jalan di kota menggunakan transport massal, bus sama train [kereta].

Terus agak jauh kalau bosan lagi, maka keluar ke kota kecil di Fremantle. Terus terakhir-terakhir itu kami bisa punya waktu senggang dan rezeki yang mencukupi, juga jalan ke Albani, ke selatan. Ternyata daerahnya indah-indah di daerah Western Australia itu.

MUBAROK: Apakah ada nama band atau lagu favorit yang mungkin mengingatkan Bapak kepada Australia?

DR SETIAWAN: Apa ya, waktu itu ada Pak. Siapa saya lupa namanya tapi orangnya terkenal lepasan dari Australian Idol, itu yang ketika Australia lolos dari Piala Dunia itu sepakbolanya.

Terus kemarin yang saya mengikuti Australian Idol itu ada yang namanya Jessica Mauboy. Itu juga membuat semangat juga karena dia masih ada darah-darah Indonesianya juga. Kita juga ikut gegap gempita ketika si Jessica itu maju.

[Jessica singing]

[Kookaburra tune]

Terima kasih kepada anda yang telah menjawab quiz SMS periode lalu tentang nama selat yang memisahkan antara Australia dan Papua Nugini. Jawaban yang benar adalah Selat Torres dan pemanangnya adalah MEGA RIZKI OKTAVIANI dari Garut, EPI PITDAH LESTARI dari Wonosobo dan JORGEN MARANDOF dari Biak Papua.

Pertanyaan quiz untuk periode ini adalah sebagai berikut: Kota Perth terletak di negara bagian mana? Apakah Australia Barat atau Australia Selatan?

Jawaban dikirim melalui SMS ke 08 111 492 452 dengan format: Jawaban, Nama, Usia, Stasiun Radio, Pekerjaan dan Alamat anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap anda.

Jawaban ditunggu hingga 31 Desember 2011 dan akan diundi. Pemenang akan mendapatkan bingkisan dari Kedutaan Besar Australia.

November 2011
RS111153