Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Penulis Australia Meluncurkan Buku Kumpulan Puisi Borobudur

Transkrip program Radio Kookaburra:
Penulis Australia Meluncurkan Buku Kumpulan Puisi Borobudur

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Jennifer Mackenzie, Penulis Buku Kumpulan Puisi Borobudur and Other Poems

Daftar cerita

MUBAROK: Sebuah buku kumpulan puisi berjudul Borobudur and Other Poems karya penulis Australia diluncurkan pada 21 Juni di Jakarta. Jennifer Mackenzie menceritakan kisah tentang arsitek legendaris Gunawarman bersama monumen mistis karyanya, dengan pemahaman dan kepekaan budaya yang tinggi, melalui puisi-puisinya yang elok.

[Kookaburra tune]

[Jennifer reading her poem ”Kertajasa” followed by its translation by Nastiti]

Puisi dalam bahasa Inggris yang baru saja anda simak itu berjudul ”Kertajasa” karya penulis Australia, Jennifer Mackenzie, yang dibacakan oleh penulisnya sendiri. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia dibacakan oleh Nastiti Dewanti dari Yayasan Lontar.

Yayasan Lontar dengan dukungan Kedutaan Besar Australia meluncurkan buku kumpulan puisi dalam bahasa Inggris berjudul Borobudur and Other Poems karya Jennifer Mackenzie. Samara Tungga, Monaguna dan Kertajasa ada di antara judul-judul puisi dalam buku itu.

Puisi “Kertajasa” menggambarkan sosok Raden Wijaya, seorang raja Majapahit yang juga dikenal dengan nama Kertarajasa Jayawardhana. Jennifer memperoleh inspirasi untuk puisi-puisinya itu dari naskah-naskah klasik Jawa kuno yang pernah dibacanya.

Jennifer berharap karya sastranya itu dapat dibaca oleh mereka yang tertarik dengan kebudayaan Asia atau mereka yang senang dengan kesusastraan.

JENNIFER MACKENZIE: I think one of the themes that really drew me to it was the ....

TERJEMAHAN: Saya rasa salah satu tema yang benar-benar menarik perhatian saya adalah kebudayaan Jawa kuno itu begitu indah tetapi tidak terkenal di dunia.

Saya pikir ini adalah salah satu cara agar kebudayaan tersebut memperoleh lebih banyak perhatian orang. Itu juga yang menjadi pendorong bagi saya.

Banyak kebudayaan indah yang tersembunyi. Maksud saya, saya yang bukan orang Jawa yang sama sekali tidak pernah mengenal budaya tersebut sebelumnya, benar-benar takjub akan keindahannya. Sangat indah.

MUBAROK: Jennifer mulai tertarik dengan sastra Jawa klasik sejak kali pertama berkunjung ke candi Borobudur pada 1975. Tetapi, diperlukan waktu sepuluh tahun bagi Jennifer untuk dapat memulai menulis puisi dengan tema-tema jaman pembangunan Borobudur.

Buku kumpulan puisi karya Jennifer Mackenzie itu terdiri dari 112 halaman dengan sampul bergambar lukisan Borobudur karya pelukis terkenal Srihadi Soedarsono.

JENNIFER MACKENZIE: I was so interested in the whole story. It just grew. And ....

TERJEMAHAN: Saya tertarik sekali dengan semua kisahnya. Ketertarikan itu berkembang begitu saja. Semakin banyak saya menggali, semakin sering saya mulai menulis, semakin dalam saya tertarik dengan kisah itu.

MUBAROK: Jennifer menyelesaikan program magister dalam bidang Sastra dan Seni Rupa di Universitas Melbourne, Australia, dengan meneliti novel berjudul Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer.

Jennifer mengatakan karya-karya sastra Jawa klasik itu ia pelajari melalui naskah-naskah yang disajikan secara dwibahasa dalam tulisan sanskerta.

JENNIFER MACKENZIE: I had a lot of bilingual manuscripts, not in the original ....

TERJEMAHAN: Saya mempunyai banyak naskah dwibahasa, bukan dalam tulisan Jawa aslinya, saya tidak dapat membacanya, tetapi dalam naskah Latin.

Jadi saya mempunyai naskah-naskah itu. Saya mengenal banyak istilah-istilahnya. Banyak dari naskah-naskah itu ditulis dalam dua bahasa. Saya juga dapat melihat naskah aslinya.

MUBAROK: Jennifer mengatakan tokoh Gunawarman sangat lekat di pikirannya. Ia juga menyampaikan alasan mengapa memilih untuk menulis puisi dan bukan prosa.

JENNIFER MACKENZIE: Well, when I started writing I wrote poetry. Occasionally I ....

TERJEMAHAN: Ketika saya mulai menulis, saya menulis puisi. Sekali-kali saya menulis prosa. Tetapi saya pikir yang ini lebih baik saya tulis dalam bentuk puisi terutama bila terdapat episode-episode kecil.

Di sini tidak terdapat narasi panjang tetapi berupa adegan-adegan kecil dari berbagai hal. Saya rasa ini lebih cocok dibuat puisi.

[Jennifer reading “Monaguna”]

MUBAROK: Pada 2009, Jennifer Mackenzie ikut serta dalam Ubud Writers and Readers Festival di Bali. Pada pertengahan Juni lalu ia juga ambil bagian dalam Makassar International Writers Festival.

Juli 2012
RS120726