Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Band Australia berbicara tentang perdagangan manusia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Band Australia berbicara tentang perdagangan manusia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Ben King, Vokalis Expatriate; Dian Sastrowardoyo, Duta Selebriti MTV EXIT

Daftar cerita

MUBAROK: Perdagangan manusia atau human trafficking adalah masalah serius yang mengancam banyak warga Indonesia. Laporan dalam situs humantrafficking.org menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara sumber dan tujuan bagi kejahatan yang memangsa kaum perempuan dan anak-anak itu.

[Kookaburra tune]

[Song by Expatriate: Do You Remember]

Band asal Australia, Expatriate, tampil dalam pagelaran musik MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) di Bandung baru-baru ini sebagai bagian dari kampanye untuk memerangi perdagangan manusia.

Yang istimewa, band yang dibentuk pada 2005 di Sydney ini dipimpin oleh vocalis bernama Ben King yang pernah tinggal dan bersekolah di Jakarta. Ben mengaku kangen dengan Indonesia dan gembira dapat mendukung kampanye ini.

BEN KING: Obviously, I grow up here and I always want to come back here and ......

TERJEMAHAN: Yang jelas, saya dibesarkan di sini dan saya selalu ingin kembali ke sini dan berbuat sesuatu untuk masyarakat di sini karena saya merasakan batin saya sangat dekat dengan Indonesia. Jadi sangat wajar bagi kami untuk datang dan menjadi bagian dari kampanye ini.

MUBAROK: Expatriate diperkuat oleh pemain drum Cristo, pemain keyboard Damian Press dan pemain bass David Molland.

Tentang kejahatan perdagangan manusia, Ben berkomentar bahwa kondisi sosio-ekonomi dunia yang berat saat ini mendorong orang untuk berupaya keras memperbaiki kehidupannya. Ia menghimbau agar masyarakat Indonesia berhati-hati dalam menghadapi kondisi ini.

BEN KING: Just try and be more aware of who you trust and who is around you and ....

TERJEMAHAN: Cobalah untuk lebih sadar siapa yang anda percaya dan siapa yang ada di sekitar anda, dan apa yang mereka janjikan kepada anda.

Karena, inti dari kampanye ini adalah untuk mengingatkan masyarakat bahwa orang tidak selalu menepati apa yang mereka janjikan. Mereka mungkin mencoba memanfaatkan anda dan anda perlu lebih jeli melihat situasi di mana anda berada.

MUBAROK: Pagelaran musik solidaritas untuk memerangi perdagangan manusia itu dihadiri oleh sekitar 25.000 penonton dan didukung oleh sejumlah selebriti lokal dan internasional, termasuk aktris film Ada Apa Dengan Cinta.

Dian Sastrowardoyo telah terpilih sebagai Duta Selebriti MTV EXIT untuk Indonesia.

DIAN SASTROWARDOYO: Saya akan berkomunikasi dengan sebanyak mungkin orang, terutama pada fan-fan saya, karena fan-fan saya itu anak-anak muda, siswa SMP, dan you know, sasaran empuk yang menjadi komoditas perdagangan orang itu [adalah] anak-anak muda itu, baik perempuan maupun laki-laki.

Berarti itu kan banyak banget mungkin follower twitter saya atau anak-anak yang dulu nonton Ada Apa dengan Cinta, atau anak-anak yang ngefan sama saya itu, itu adalah orang-orang sasaran empuk itu.

MUBAROK: Dian mengatakan ia sangat prihatin dengan banyaknya kasus perdagangan manusia di Indonesia.

DIAN SASTROWARDOYO: Jadi yang tadi, harga paling mahal, yang satu orang kepala itu dihargai delapan juta, sembilan juta, itu anak-anak SMP. Yang SMA mungkin berkurang menjadi enam juta, lima jutaan. Terus yang kuliahan, yang sudah ibu-ibu, jadi cuman dua jutaan. Meringis deh gitu ya.

Kalau saya menyuarakan ini kepada mereka, mudah-mudahan mereka bisa berbicara mengenai hal itu, sadar mengenai adanya bahaya ini dan mereka bisa membicarakan kepada teman-teman sekolahnya, saudara-saudaranya, dan akhirnya lebih banyak orang tahu dan lebih banyak orang aware.

MUBAROK: Badan Bantuan Australia untuk Pembangunan Internasional AusAID bermitra dengan badan bantuan Amerika USAID untuk mendukung MTV EXIT.

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, mengalihkan sikap dan perilaku dan membantu mencegah perdagangan manusia di negara-negara dengan tingkat kejadian yang tinggi seperti Thailand, Filipina, Kampuchea, Vietnam, Indonesia and Malaysia.

[Song by Expatriate: Spaces Between]

Oktober 2012
RS121037