Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Bisakah Indonesia menghasilkan juara-juara dunia?

Transkrip program Radio Kookaburra:
Bisakah Indonesia menghasilkan juara-juara dunia?

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Dr Jason Gulbin, Kepala Disiplin Pengembangan Jalur Atlet, Australian Institute of Sport; Anthony Sunarjo, Ketua Komisi Olympic Solidarity; Lukman, Pelatih Olahraga Angkat Besi Nasional

Daftar cerita

MUBAROK: Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu pada Olimpiade 2012 di London. Tetapi menurut pakar olahraga terdepan Australia, Indonesia sebenarnya sangat berpotensi untuk memiliki banyak juara dunia dan juara Olimpiade.

[Kookaburra tune]

Indonesia menempati peringkat 63 bersama lima negara peserta lainnya pada Olimpiade 2012 di London dan Australia menempati peringkat 10 dengan 7 medali emas, 16 perak dan 12 perunggu.

Menurut pakar olahraga dari Australian Institute of Sports, Dr Jason Gulbin, Indonesia sebenarnya sangat berpotensi untuk memiliki banyak juara dunia dan juara Olimpiade mengingat jumlah penduduk yang besar dan kualitas genetika di masyarakat.

DR JASON GULBIN: So in terms of the potential, there is absolutely lots of Usain Bolts...

TERJEMAHAN: Jadi, dari segi potensi, terdapat banyak sekali calon-calon Usain Bolt, Christian Ronaldo dan Lin Dan di tengah masyarakat Indonesia.

Tetapi yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencapai potensi itu dengan menyediakan akses terbaik ke pelatih, fasilitas dan kompetisi.

MUBAROK: Dr Jason Gulbin berbicara pada seminar olahraga di Jakarta dengan tema identifikasi dan pengembangan bakat. Jason mengatakan proses identifikasi bakat dimulai dengan identifikasi pelatih.

DR JASON GULBIN: So the key is the coaching. The key is the quality within that talents...

TERJEMAHAN: Jadi kuncinya adalah pelatihan. Kuncinya adalah kualitas bakat, yakni orang yang memiliki atribut yang tepat, atribut fisik, atribut mental dan keterampilan serta kemauan untuk belajar dan berkembang.

Kemudian pertimbangkan jenis program atau kualitas lingkungan yang dapat mendorong bakat-bakat itu untuk berkembang. Pertimbangkan ilmu pengetahuan olahraga dan ilmu kesehatan olahraga, kualitas dukungan pihak pemerintah setempat, kompetisi nasional dan internasional, dan semua itu secara keseluruhan menjadi resep keberhasilan.

MUBAROK: Seminar olahraga tersebut diselenggarakan oleh Komite Olimpiade Indonesia bersama Kedutaan Besar Australia. Ketua Komisi Olympic Solidarity, Anthony Sunarjo, hadir pada seminar itu.

ANTHONY SUNARJO: Visi kita sekarang Olimpiade. Maka program-program seperti ini akan memberikan pandangan-pandangan baru, pandangan-pandangan yang luas kepada kita untuk bagaimana pengembangan keolahragaan di Indonesia.

Karena, terus terang, kita juga sekarang sedang mencari-cari bagaimana seharusnya sistem keolahragaan di Indonesia itu.

MUBAROK: Juga hadir pada seminar itu, pelatih angkat besi nasional yang berhasil membawa tim Indonesia meraih medali perak pada Olimpiade 2000 di Sydney dan 2004 di Athena, medali perunggu pada Olimpiade 2008 di Beijing dan yang terbaru, medali perak dan perunggu oleh Triatno dan Eko Yuli Irawan pada Olimpiade 2012 di London.

Lukman adalah pelatih dan mantan atlet angkat besi peraih tiga medali emas dan dua medali perak di Sea Games, serta tiga emas dan satu perunggu di Pekan Olahraga Nasional.

LUKMAN: Saya kira ini penting sekali buat saya secara pribadi bahkan juga teman-teman yang mana saya juga harus lebih banyak lagi untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang berkaitan dengan bagaimana membina atau menjadi suatu bakat atlet sejak usia dini.

Walaupun selama ini kita hanya, boleh dikatakan, sekedar hanya dalam bentuk autodidak, pengalaman saja. Tapi kali ini kita betul-betul mendapatkan suatu tuntunan atau arahan secara detail bagaimana yang ini sudah teruji di Australia.

MUBAROK: Sejumlah pelatih lainnya, administrator, fisioterapis, dokter dan guru olahraga juga hadir pada seminar tersebut untuk belajar tentang teknik-teknik identifikasi bakat.

Oktober 2012
RS121038