Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Radio Script - Tari Rapai dan Dialog Pemuda Australia-Indonesia

Transkrip program Radio Kookaburra:
Tari Rapai dan Dialog Pemuda Australia-Indonesia

Pengantar: Mubarok, Kedutaan Besar Australia
Pembicara: Greg Moriarty, Duta Besar Australia; Daniel Philip Brooks, Peserta Australia; Cut Risya Firlana dan Lukman Arief Siregar, Peserta Indonesia

Daftar cerita

MUBAROK: Para pemuda dan pemudi Australia dan Indonesia menampilkan tari Rapai dalam sebuah resepsi di Jakarta. Tari tradisional daerah Aceh ini selalu menghiasi acara-acara yang merupakan bagian dari Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia.

[Kookaburra tune/Rapai dance performing]

Para pemuda Australia dan Indonesia menari bersama dalam sebuah tarian tradisional daerah Aceh untuk menandai berakhirnya Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia 2012-2013 di Indonesia.

Untuk periode tahun ini, program pertukaran pemuda diselenggarakan di Yogyakarta dan Kulon Progo untuk tahap Indonesia, menyusul tahap Australia yang berlangsung di Negara Bagian Victoria.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, mengatakan hubungan antar-warga, termasuk di kalangan para pemuda, merupakan pilar ketiga dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

GREG MORIARTY: In this bilateral relationship we’ve got a government-to-government...

TERJEMAHAN: Dalam hubungan bilateral kita ini, terdapat dimensi hubungan antar pemerintah yang saat ini dalam keadaan sangat kuat. Tetapi dalam sejarah Indonesia dan Australia, hubungan antar pemerintah terkadang menguat dan terkadang diuji.

Kita juga ada hubungan antar bisnis yang berkembang tetapi dalam pandangan saya masih belum maksimal.

Di papan ketiga atau pilar ke tiga dalam hubungan bilateral itu adalah hubungan antar-warga. Dan saya pikir bila kita tidak punya hubungan antar-warga yang kuat maka bagian-bagian lain dari hubungan itu bisa rontok atau terlepas.

MUBAROK: Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia 2012-2013 dilanjutkan dengan penyelenggaraan perdana Dialog Pemuda Australia-Indonesia di Jakarta. Dalam forum itu generasi muda kedua negara berbagi kiat-kiat untuk mempererat hubungan bilateral.

Pemuda dari Melbourne, Daniel Philip Brooks, antara lain menganjurkan agar pertukaran guru bahasa ditingkatkan dan budaya pop Indonesia lebih diperkenalkan di Australia.

DANIEL PHILIP BROOKS: It’s a bit of a strange situation if Indonesian teachers …

TERJEMAHAN: Rasanya agak janggal bila guru Indonesia yang belajar mengajarkan bahasa Inggris berdiam diri di Indonesia dan guru Australia yang belajar bagaimana mengajarkan bahasa Indonesia diam saja di Australia.

Jadi kami pikir seharusnya ada program pertukaran yang lebih menyeluruh sehingga lebih banyak guru yang mengadakan pertukaran. Program seperti ini mungkin sudah ada tetapi seharusnya disebarkan secara lebih luas dan bahkan mungkin diwajibkan.

Gagasan lain berhubungan dengan budaya pop untuk memperkenalkan budaya pop Indonesia di Australia melalui lagu, film maupun drama komedi, sehingga anak-anak muda Australia dapat lebih mengenal budaya Indonesia yang akan membantu mereka dalam mempelajari bahasa Indonesia.

MUBAROK: Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia diadakan setiap tahun dalam dua tahap: Tahap pertama diadakan di Australia untuk para peserta Indonesia dan tahap ke dua di Indonesia untuk para peserta Australia yang didampingi para peserta Indonesia.

Cut Risya Firlana (Acut) dari Aceh mengatakan banyak pengalaman baru yang ia peroleh selama tinggal di Benalla dan Melbourne, Victoria.

CUT RISYA FIRLANA: Kebetulan di Benalla itu, saya dapat host family itu yang seumuran dengan saya. Jadi lebih cocoknya saya katakan host sister. Jadi dia sama umurnya, 23 tahun, tapi sangat berbeda kehidupannya.

Dia sudah bekerja, memiliki mobil, bisa membiayai hidupnya sendiri tanpa bantuan orang tua. Dia sudah keliling dunia dan pola berfikirnya sudah beda. Kinerja kerjanya dia sudah beda.

Sedangkan saya baru lulus sekolah, belum mempunyai pengalaman kerja yang profesional dan masih tergantung dengan orang tua.

MUBAROK: Peserta dari Polonia, Medan, Lukman Arief Siregar, bercerita tentang pengalamannya bekerja di kantor Pemerintah Negara Bagian Victoria.

LUKMAN ARIEF SIREGAR: Ini yang menarik, saya bekerja di international engagement. Kebetulan dua hari sebelum saya bekerja, akan dikeluarkannya White Paper (buku putih). Supervisor saya meminta saya untuk memberikan sedikit pandangan terhadap White Paper.

Karena saya orang Indonesia, saya perserta AIYEP, dia meminta saya untuk membuat opini. Dan kebetulan beberapa opini itu ada di dalam White Paper.

MUBAROK: Apa opini anda yang dimasukkan?

LUKMAN ARIEF SIREGAR: Indonesia mempunyai populasi yang besar dan juga Indonesia itu negara yang ekonominya saat ini aman. Sumber daya manusia Indonesia sangat besar dan juga Indonesia dan Australia ini adalah negara tetangga yang sangat erat.

Jadi banyak keuntungan yang akan diraih bersama apabila memperkuat hubungan. Secara umum seperti itu.

MUBAROK: Program Pertukaran Pemuda Australia-Indonesia merupakan kesempatan baik bagi mereka yang berusia antara 21 hingga 25 tahun.

Informasi tentang program ini dapat diperoleh melalui Ibu Inda Purnama, Kantor Asdep Peningkatan SDP, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Menpora, telepon (021) 573 8150 atau (021) 573 8152 atau email: [email protected]. Bisa juga melalui Dinas Pemuda dan Olahraga di Tingkat Provinsi.

Maret 2013
RS130305