Kedutaan Besar Australia
Indonesia

Penelitian Australia tentang obat anti-malaria dan suplemen gizi

Siaran Media

30 September 2014

Penelitian Australia tentang obat anti-malaria dan suplemen gizi

Ilmuwan bio-teknologi Australia berkunjung ke Indonesia minggu ini untuk ambil bagian dalam Seri Seminar Penelitian Inovatif Australia-Indonesia.

Melanjutkan keberhasilan bagian pertama seri seminar awal bulan ini, seminar minggu ini merupakan bagian dari Program Seni dan Budaya 2014 Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan akan menampilkan para pemikir terkemuka dan peneliti inovatif Australia.

Para ilmuwan tersebut akan memberikan seminar tentang penelitian terakhir obat anti-malaria dan vaksin serta produksi suplemen gizi, termasuk penelitian bio-teknologi omega-3. Seminar tersebut juga menghadirkan kesempatan bagi mereka untuk bertukar gagasan dengan para mitra Indonesia mereka di Jakarta, Surabaya dan Medan.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, berujar seri seminar ini akan memamerkan inovasi ilmiah Australia tentang obat-anti malaria dan vaksin yang efektif maupun kesehatan gizi.

“Seri seminar ini akan memungkinkan Australia dan Indonesia untuk menjelajahi gagasan sekitar pencegahan malaria, yang terus menjadi beban berat kesehatan dan produktivitas penduduk global. Seminar tersebut juga akan mengangkat keprihatinan ketahanan pangan dan kesehatan gizi seiring dengan melambungnya penyakit gaya-hidup,” ujar Dubes. “Seri seminar ini akan menghadirkan kesempatan kepada para peneliti Australia untuk menjalin hubungan dengan para mitra Indonesia mereka untuk menjelajahi hal-hal yang menjadi kepentingan dan keprihatinan bersama.”

“Saya harap seri seminar ini akan membantu memperkukuh hubungan profesional antara para ilmuwan kedua negara, maupun antara lembaga-lembaga akademis kita,” tuturnya.

Program Seni dan Budaya 2014 Kedubes Australia sedang berlangsung hingga November. Program ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Dewan Kebudayaan Internasional Australia, suatu prakarsa Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Program ini mencakup konser, pameran seni visual, tari, kesusasteraan, adi busana dan papan seluncur di berbagai tempat di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Kupang dan Makassar.

Program Seni dan Budaya 2014 didukung dengan murah hati oleh Bank ANZ, Lembaga Australia-Indonesia, Universitas Teknologi Queensland, Pemerintah Victoria, Universitas Curtin, Universitas Deakin, Ernst and Young, Universitas Flinders, Universitas Macquarie, Universitas New South Wales, Universitas Queensland dan Universitas Tasmania.

Kalender seri seminar bio-teknologi:

Profesor Madya Ian Menz
Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Biologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa, Universitas Flinders, Adelaide

Professor Colin Barrow
Ketua Bioteknologi, Universitas Deakin dan Direktur Pusat Kimia dan Bioteknologi (CCB)

Jakarta
Selasa 30 September
10.00 WIB
Kedutaan Besar Australia

Surabaya
Rabu 1 Oktober
08.00 WIB
Institut Teknologi Surabaya

Medan
Kamis 2 Oktober
09.30 WIB
Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan Media:
Sanchi Davis, Atase Kebudayaan: Hp 0811 959 0304, Email:
[email protected]


Riwayat Hidup Pembicara

 

Profesor Madya Ian Menz
Dekan Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Biologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa di Universitas Flinders, Adelaide

Menz menerima gelar PhD untuk pemurnian dan karakterisasi mitokondrial tanaman NAD(P)H dehidrogenases dari Universitas Nasional Australia pada 1995.

Kepakaran Profesor Madya Menz saat ini adalah dalam bidang bioenergi, pemurnian protein,kristalografi dan bioinformatika serta penemuan obat-obatan. Selama melakukan penelitian, Menz semakin terampil dalam banyak jenis teknik laboratorium yang bermanfaat dalam pemecahan masalah secara inovatif.

Sepanjang karir universitasnya, Profesor Madya Menz telah berupaya mencapai keunggulan dalam perkuliahan bidang biologi. Pada 2007, Menz menerima penghargaan Pearson Education UniServe Science Award atas rancangan kurikulum bermutu, dengan pemenang-bersama Karen Burke Da Silva dan David Wood.

Minat penelitian perkuliahannya saat ini terkait dengan evaluasi alat peraga interaktif, seperti unit tanggap peserta, atas kemampuannya untuk mengajak mahasiswa berkiprah dan meningkatkan mutu pengalaman pembelajaran dari perspekstif mahasiswa.

 

Profesor Colin Barrow
Ketua Bioteknologi Universitas Deakin dan Direktur Pusat Kimia dan Bioteknologi (CCB)

Penelitian Profesor Barrow terutama menitik-beratkan pada bioteknologi pangan dan penerapan materi nano untuk industri.

Profesor Barrow menerima gelar PhD dalam bidang kimia dari Universitas Canterbury di Selandia Baru dan MBA dari Penn State, AS. Profesor Barrow mempunyai 180 penerbitan kajian rekan sejawat, beberapa paten, dan memberikan konferensi dan lokakarya. Barrow pernah bertugas sebagai anggota Komite Penasihat Ahli Direktorat Produk Kesehatan Alamiah Kanada (NHPD), dan anggota pendiri International Society for Nutraceuticals and Functional Foods (ISNFF).